Salin Artikel

Peringati 80 Tahun Pembantaian Nanjing, Presiden Xi Tak Berkomentar

Namun, dalam upacara peringatan itu, Presiden China Xin Jinping justru meminta pejabat senior untuk memberikan pidato peringatan.

Dilansir dari Japan Today, China terus mengingat pembantaian oleh pasukan Jepang yang membunuh 300.000 orang pada 1937.

Hubungan China dan Jepang, yang merupakan negara kedua dan ketiga dengan ekonomi terbesar dunia, sempat menegang karena perselisihan teritorial yang telah berlangsung lama.

Namun, dua negara tersebut berupaya memperbaiki hubungan. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Xi Jinping pernah bertemu dalam pertemuan puncak tingkat regional di Vietnam.

Berbicara mengenai peringatan Pembantaian Nanjing, Yu Zhengsheng, pemimpin dewan penasehat tinggi di China, mengatakan China dan Jepang merupakan tetangga dengan ikatan sejarah yang dalam.

"China dan Jepang harus bersama atas dasar kepentingan dasar rakyat, dengan benar memahami arah kerja sama yang damai dan bersahabat, sambil membawa sejarah sebagai cermin untuk menghadapi masa depan dan meneruskan persahabatan secara turun temurun," ucapnya.

Dalam peringatan itu, Presiden Xi terlihat menempelkan bunga putih di saku jasnya sebagai simbol duka cita. Dia terlihat berdiri di depan barisan peserta upacara, tanpa berbicara.

Merpati untuk menandakan perdamaian diterbangkan setelah Yu selesai berpidato.

Ini merupakan kali kedua Presiden Xi menghadiri acara peringatan tersebut, sejak China memulainya secara nasional pada 2014.

Saat itu, Xi menyerukan agar China dan Jepang saling menyingkirkan kebencian.

Di Tokyo, kepala sekretaris kabinet, Yoshihide Suga mengatakan pemimpin Jepang dan China telah sepakat untuk melakukan pertemuan lanjutan guna meningkatkan hubungan.

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/13/15193961/peringati-80-tahun-pembantaian-nanjing-presiden-xi-tak-berkomentar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke