Salin Artikel

Menteri Israel Serukan Boikot Keturunan Arab di Wadi Ara

TEL AVIV, KOMPAS.com - Aksi protes yang terjadi di Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Jalur Gaza berujung pada rencana boikot terhadap pusat bisnis warga keturunan Arab di Wadi Ara, utara Israel.

Usul tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman pada Minggu (10/12/2017).

Lieberman yang memimpin partai nasionalis Yisrael Beitenu mengatakan warga keturunan Arab di Wadi Ara bukan menjadi bagian dari Israel dan umat Yahudi Israel sebaiknya tidak lagi mengunjungi tepat usaha mereka.

"Orang-orang itu bukan menjadi bagian dari negara Israel. Mereka tidak ada hubungannya dengan negara ini," kata Lieberman kepada radio tentara Israel.

"Selain itu, saya mengajak kepada seluruh warga Israel untuk berhenti pergi ke toko mereka, berhenti membeli, berhenti menerima pelayanan dari mereka."

"Singkatnya boikot terhadap Wadi Ara. Mereka harus menyadari jika mereka tidak diterima di sini," tambahnya dikutip New York Post.

Lieberman sejak lama telah mengusulkan agar Wadi Ara dimasukkan dalam proposal pertukaran lahan dan polupasi sebagai bagian kesepakatan masa depan dengan Palestina.

Namun, seperti kelompok minoritas Arab Israel lainnya, meskipun bersimpati terhadap nasib warga Palestina di Tepi Barat, mereka tetap merasa sebagai warga Israel dan menolak menjadi bagian dari Palestina.

Ratusan warga Israel keturunan Arab di Wadi Ara menggelar aksi protes pada Sabtu (9/12/2017) di jalanan utama di utara Israel.

Aksi tersebut berujung tindak kekerasan dengan puluhan perusuh bertopeng melempari bus dan kendaraan polisi dengan batu. Menyebabkan tiga orang terluka dan sejumlah kendaraan rusak.

Serangkaian aksi protes terjadi menyusul pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan rencananya memindahkan kedutaan dari Tel Aviv.

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/11/19411691/menteri-israel-serukan-boikot-keturunan-arab-di-wadi-ara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke