Salin Artikel

Napi Imigran di Penjara Ini Pergunakan Kantong Plastik Sebagai Toilet

Itu setelah narapidana (napi) imigran yang ada di Fasilitas Detensi West County, mengeluhkan perlakuan tidak manusiawi yang mereka terima.

Dilansir BBC Kamis (30/11/2017), semua berawal dari reportase San Francisco Chronicle 2 November lalu.

Seorang napi asal Honduras, Dianny Patricia Menendez, yang ditahan sejak Mei, berkata bahwa mereka dikurung dalam sel mereka selama 23 jam sehari.

Mereka hanya diperbolehkan keluar satu jam untuk makan dan ke toilet.

Namun, waktu satu jam terasa singkat karena ada sekitar 1.600 napi harus berebut menggunakan 24 toilet.

Di sel, karena tidak ada toilet, sering mereka harus menggunakan kantong plastik daur ulang untuk buang air kecil.

Kemudian tidak ada fasilitas klinik bagi napi yang sakit. Selain itu, para sipir sering mengabaikan "jam bebas", yakni waktu napi diperbolehkan menelepon keluarganya, mandi, atau sekedar jalan-jalan di sekitar penjara.

Menendez menceritakan, dia pernah menunggu berhari-hari hanya untuk bisa mandi.

"Sering saya mendengar sesama napi wanita menjerit di malam hari," kenang Menendez.

Hal yang sama juga dialami teman satu sel Menendez, Karina Paez asal Tijuana, Meksiko.

Baik Menendez maupun Paez mengatakan mereka ingin dideportasi ke negara asal mereka daripada harus tinggal lebih lama di fasilitas detensi West County.

"Saya bisa gila jika dikurung 23 jam sehari. Makanan di sini juga sangat buruk," keluh Paez.

Pada September lalu, 27 napi wanita menandatangani petisi yang menyatakan mereka diperlakukan buruk karena status imigrasi mereka.

Pengakuan ini membuat Anggota Kongres California, Mark DeSaulnier, meninjau langsung penjara itu.

Fasilitas Detensi West County dikelola Sheriff Contra Costa dengan mendapat kucuran dana 6 juta dolar AS, sekitar Rp 81 miliar, per tahun dari Dinas Kebijakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE).

Dalam kunjungannya Selasa (28/11/2017), DeSaulnier mengaku tidak berbicara langsung dengan napi.

"Namun, laporan ini sangatlah serius. Secepatnya harus dilakukan investigasi.

Sheriff Contra Costa, David Livingston dalam keterangan resmi menyatakan bakal segera menggelar penyelidikan internal di antara petugas fasilitas.

Namun, juru bicara Kantor Sheriff Contra Costa, Jimmy Lee, membantah reportase San Francisco Chronicle.

Kantong itu, kata Lee, merupakan kantong untuk muntah bagi napi yang sakit akibat pengaruh narkoba.

"Ada 24 toliet yang bebas dipergunakan napi kapanpun," tegas Lee.

https://internasional.kompas.com/read/2017/11/30/15113401/napi-imigran-di-penjara-ini-pergunakan-kantong-plastik-sebagai-toilet

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke