Salin Artikel

Diserang Teror Tahun Lalu, Pasar Natal Jerman Dijaga Ketat

Pada tahun lalu, kelompok militan menyerang pasar yang menjual pernak-pernik Natal di Berlin dengan sebuah truk yang ditabrakan ke kerumunan. Akibatnya, 12 orang tewas dalam insiden itu.

Dilansir dari VOA, Senin (27/11/2017), pemerintah Jerman menyebut risiko penyerangan di Eropa dan Jerman masih terus meningkat. Namun, pemilik gerai dan bisnis mengeluhkan pemerintah yang enggan berbagi biaya pengamanan ekstra.

"Apa yang sudah dilakukan, sudah diselesaikan," kata Walikota Berlin, Michael Muller.

Dia juga mencatat tindakan pengamanan ekstra masih belum menjamin keamanan mutlak dari serangan teroris di Pasar Natal.

Partai Oposisi Sayap Kanan, Partai Alternatif Jerman (AfD), meminta masyarakat untuk membagi gambar yang menunjukkan penjagaan ketat dari petugas keamanan di pasar lokal, dan mengunggahnya di media sosial.

Tujuannya, untuk memprotes kebijakan Kanselir Angela Merkel pada 2015 untuk membuka kesempatan bagi 1 juta orang pencari suaka ke Jerman.

AfD menyalahkan kebijakan imigrasi Merkel yang dituduh menjadi penyebab aksi teror kelompok militan di negara tersebut.

Pakar Pasar Natal Jerman, Klaus Schultheis, menyebutkan ada dua Pasar Natal yang ditutup karena masalah keamanan pada tahun ini.

"Pasar Natal adalah bagian dari budaya Jerman yang seharusnya tidak hilang karena apapun," katanya.

Pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini juga mengeluarkan peringatan ke warganya yang akan berlibur ke Eropa terkait ancaman teror selama liburan Natal dan Tahun Baru di Benua Biru itu.

Sebelumnya, sebuah truk menabrak kerumunan orang di sebuah pasar yang menjual keperluan Natal di pusat Kota Berlin, Jerman, pada 19 Desember 2016.

Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan teror menggunakan truk di bazar Natal.

Serangan itu menewaskan 12 orang dan melukai 48 lainnya.

https://internasional.kompas.com/read/2017/11/28/10595251/diserang-teror-tahun-lalu-pasar-natal-jerman-dijaga-ketat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke