Salin Artikel

Sebut Kanker Terjadi Karena Dosa, Menteri di India Ini Panen Hujatan

Penyebabnya, dia berkata bahwa orang menderita kanker sebagai akibat dari dosa mereka di masa lampau.

Himanta Biswa Sarma, Menteri Kesehatan Negara Bagian Assam, berbicara di sebuah acara publik di Guwahati Rabu (22/11/2017).

Dalam perkataannya, Sarma mengatakan kanker adalah "keadilan ilahi" dan terjadi sebagai karma karena melakukan dosa.

Dalam kasus orang yang menderita kanker saat muda, dosa tersebut berasal dari orangtuanya.

"Tuhan membuat kita menderita jika kita melakukan dosa. Coba lihat pada pemuda yang terkena kanker atau bertemu musibah. Jika Anda melihat latar belakangnya, maka Anda akan melihat itulah keadilan sejati."

Itulah ucapan Sarma seperti dilansir Times of India via BBC Kamis (23/11/2017).

Segera saja banyak yang menyayangkan mengapa seorang menteri kesehatan bisa berkata demikian.

"Keponakan saya baru berusia 11 tahun ketika ayahnya meninggal karena kanker. Kejadian ini sungguh membuat trauma. Anda sangat memalukan pak menteri!" kecam akun Twitter bernama Smita Sharma.

"Sangat menyedihkan seorang politisi seperti Anda harus membuat pernyataan bodoh ini. Semoga Tuhan memberi kebijaksanaan pada Anda," lanjut akun bernama Geeta Sharma.

Partai oposisi Assam, Front Demokratik India Bersatu berkata ucapan Sarma "sangat disayangkan".

Mereka mendesak agar Sarma segera membuat permintaan maaf yang disampaikan ke publik.

Sarma kemudian memberikan klarifikasi di akun Twitternya. Dia berdalih ucapannya kala itu tidak menyinggung tentang kanker.

Saat itu, dia berpesan kepada guru angkatan baru di Guwahati agar bekerja demi rakyat miskin.

Jika tidak, hal itu bakal mendatangkan karma dan penderitaan. "Dimana letak sensitivitasnya?" tanya Sarma.

https://internasional.kompas.com/read/2017/11/23/15152991/sebut-kanker-terjadi-karena-dosa-menteri-di-india-ini-panen-hujatan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke