Salin Artikel

Mugabe Mundur, Rakyat Inginkan Reformasi Total di Zimbabwe

Sukacita itu seketika menggelegar ketika Robert Mugabe mengundurkan diri pada Selasa (21/11/2017). setelah berkuasa selama 37 tahun.

Dilansir dari AFP, pengumuman undur diri Mugabe dari kursi presiden terjadi, setelah mendapat tekanan selama berhari-hari.

"Kami sangat bahagia dan akhirnya akan terjadi perubahan di negara ini," kata seorang warga Zimbabwe, Togo Ndhlalambi.

"Kami bangun setiap pagi untuk menanti datangnya hari ini," tambahnya.

Seorang warga lainnya, Tinashe Chakanetsa memperlihatkan kebahagiaan dan berharap Zimbabwe akan dipimpin oleh rakyat, bukan hanya satu orang.

"Kami butuh pemimpin yang dipilih oleh rakyat. Saya berharap bisa mendapatkan pekerjaan setelah ekonomi pulih," ucapnya.

Ada juga yang memuji Jenderal Constantino Chiwenga atas aksinya memimpin militer untuk mengambilalih kekuasaan, setelah krisis berkepanjangan melanda negara tersebut.

"Sejak sekarang, kami tidak akan melihat lansia tidur mengantre di luar bank, dan orang-orang tidak akan melarat setelah lulus kuliah," kata seorang warga, Yeukai Magwari.

Seorang warga lainnya, Leah Macharaga yang lahir pada 1980, tepat ketika Mugabe menjadi pemimpin negara itu, mengatakan "Aku benci pria itu".

Berikutnya, perhatian mereka digiring pada ketidakpastian pengganti Mugabe, dan dipastikan mantan wakil presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa melenggang duduk di kursi presiden.

"Pengunduran diri Mugabe harus diikuti juga dengan pengunduran diri semua orang yang pernah bersamanya memimpin negara ini," kata Munyaradzi Chihota, seorang pelaku bisnis di Harare.

https://internasional.kompas.com/read/2017/11/22/10101301/mugabe-mundur-rakyat-inginkan-reformasi-total-di-zimbabwe

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke