Anggota legislatif Meksiko, Guadalupe Flores, mengatakan konsumsi menu caldo de rata atau sup tikus itu merupakan tradisi pada masa kolonial di Zacatecas.
"Ide ini untuk menjelaskan konsumsi tikus sawah adalah hewan yang bersih, tidak terkait dengan spesies yang ada di saluran pembuangan," katanya, seperti dilansir dari The Guardian, Minggu (19/11/2017).
"Mereka melihatnya sebagai sesuatu yang buruk. Mereka jasering untuk mencobanya dan akhirnya menyukainya," tambahnya.
Selain daging tikus, sup itu juga dimasak dengan sayuran seperti jagung, zucchini, dan rempah oregano. Saat ini, masih ada beberapa komunitas yang mengkonsumsinya.
Menu sup tikus ini masih dapat dicari di bar-bar, namun akan jarang ditemukan di restoran.
Lansia di Meksiko menganggap caldo de rata sebagai obat penyembuhan, yang mampu menangkal penyakit mulai dari flu biasa hingga diabetes dan arthritis atau sakit pada persendian.
Selain itu, sup ini juga diberikan ke ibu menyusui. Sampai sekarang, sup tikus diyakini mampu memulihkan libido.
Flores menyebutkan, daging tikus lebih terasa mirip dengan kelinci, namun lebih kaya rasa.
"Ini akan menjadi makanan favorit mereka. Bukan seperti daging ayam, tapi sangat mirip dengan daging kelinci, hanya jauh lebih kaya rasa," ucapnya.
Profesir Universitas Otonomi Zacatecas, Manuel de Jesus Macias Patino mengatakan, tikus sawah memiliki kandungan protein dan vitamin yang sangat tinggi.
Namun, masih banyak orang yang menolak untuk makan daging tikus.
https://internasional.kompas.com/read/2017/11/19/16424901/politisi-meksiko-hidupkan-tradisi-makan-sup-daging-tikus
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan