Salin Artikel

Masih Kontroversi, Lukisan Yesus Karya Da Vinci Terjual Rp 6 Triliun

Dilansir dari AFP, Kamis (16/11/2017), harga fantastis untuk lukisan bernama "Salvator Mundi" (Juru Selamat Dunia), terjual dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan lukisan karya Pablo Picasso "Wanita Algeria (Versi O)" di New York pada 2015.

Juru lelang, Jussi Pyklkkanen membuka penawaran lukisan tersebut pada harga 75 juta dolar AS atau Rp 1 triliun. Setidaknya, ada 45 orang yang melakukan penawaran.

Namun, identitas pembeli "Salvator Mundi" yang merogoh koceknya hingga Rp 6 triliun itu tidak disebutkan.

Masih penuh kontroversi, lukisan itu menggambarkan potret setengah badan dari Yesus Kristus sedang memegang bola kristal di tangan kiri-Nya. Sementara, tangan kanan Yesus terlihat memberkati dunia.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh penulis buku Leonardo da Vinci: the Biography, Walter Isaacson, meragukan keaslian lukisan tersebut.

Menurutnya, da Vinci yang dikenal sebagai pelukis, ilmuwan, penemu, dan insinyur, malah tidak memasukkan unsur ilmiah dalam lukisan "Salvator Mundi".

Isaacson mengkritik bagian lukisan yang memperlihatkan Yesus memegang bola kristal. Dia mengklaim da Vinci tidak memperhitungkan distorsi optik bola kristal tersebut.

Mata manusia yang melihat ke arah bola kristal, seharusnya nampak juga tangan dan garis pada jubah biru Yesus yang seakan berbelok karena mengalami pembiasan cahaya.

Namun, lukisan itu justru memperlihatkan tidak ada distorsi optik antara tangan Yesus dengan jubahnya.

"Leonardo melukis bola kristal seakan tembus pandang sehingga tidak menimbulkan pembelokkan cahaya," ujarnya.

Saat lukisan "Salvator Mundi" dibuat pada 1500-an, tahun yang sama tepatnya 1506-1513, Da Vinci juga sedang tertarik dengan studi optik dan cahaya.

https://internasional.kompas.com/read/2017/11/16/10431631/masih-kontroversi-lukisan-yesus-karya-da-vinci-terjual-rp-6-triliun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke