Ratu Inggris hingga Facebook Tercatat dalam "Dokumen Surga"

Tujuannya untuk menghindari kewajiban perpajakan. Sebanyak 13,4 juta dokumen yang bocor menunjukkan banyak tokoh publik yang diam-diam berinvestasi di luar negeri, termasuk Ratu Elizabeth II.

Sebanyak 96 media dengan 381 jurnalis dari 67 negara terlibat dalam analisis materi data.

Dokumen tersebut diperoleh dari surat kabar Jerman, Suddeutsche Zeitung, yang juga menerima data Panama Papers tahun lalu.

Dilansir dari The Guardian, Minggu (5/11/2017), Paradise Papers atau "Dokumen Surga" mengacu pada bocoran data sebanyak 13,4 juta dokumen yang berasal dari periode 1950 hingga 2016.

Sebanyak 6,8 juta dokumen berhubungan dengan firma hukum keuangan dan perusahaan penyedia layanan yang beroperasi bersama di 10 wilayah yuridiksi, dengan nama "Appleby" dan "Estera".

Dokumen tersebut juga merinci 19 perusahaan terdaftar yang dikelola oleh pemerintah di sebuah wilayah yurisdiksi rahasia.

Wilayah itu antara lain, Antigua dan Barbuda, Aruba, Bahama, Barbados, Bermuda, Kepulauan Cayman, Kepulauan Cook, Dominika, Grenada, Labuan, Lebanon, Malta, Kepulauan Marshall, St Kitts dan Nevis, St Lucia, St Vincent, Samoa, Trinidad dan Tobago, dan Vanuatu.

Pundi-pundi uang mengalir ke wilayah di dunia dengan pajak rendah, bahkan akan sangat sulit untuk menggali identitas orang dan perusahaan yang bersembunyi.

Namun, telah terjadi kebocoran basis data dari Appleby periode 1993 hingga 2014, yang mana 120.000 orang dan perusahaan tercatat menjadi klien di Appleby.

Banyak klien berasal dari Inggris, China, dan Hongkong, namun klien terbesar berasal dari Amerika Serikat yakni lebih dari 30.000 orang dan perusahaan.

Mereka menyimpan aset kekayaan berupa properti, pesawat terbang, yacht, dan investasi saham.

Beberapa perusahaan besar dunia juga terlihat dalam dokumen tersebut, seperti Apple, Nike, dan Facebook. Orang-orang kaya dunia lainnya seperti Bono (vokalis U2) dan komedian Inggris juga tercatat di "Dokumen Surga".