Salin Artikel

Empat Tersangka Serangan Barcelona Dibawa ke Pengadilan

Tabir mulai terungkap mengenai jaringan pelaku serangan teror di Spanyol. Empat tersangka dibawa ke hadapan hakim untuk penyidikan awal.

Sedangkan pelaku utama telah ditembak mati polisi dalam sebuah penyergapan.

Polisi Spanyol menembak mati tersangka utama teror Barcelona, Younes Abouyaaqoub, seorang warga Maroko, Senin (21/8/2017), dalam sebuah penyergapan dramatis.

Tersangka meneriakkan "Allahu Akbar" sebelum terbunuh.

Abouyaaqoub adalah tersangka terakhir yang diburu polisi dari komplotan teroris beranggotakan 12 orang yang diduga merencanakan serangan di Barcelona dan resor pantai Cambrils.

Baca: Terbongkar, Sel Teroris Barcelona Beranggotakan 12 Orang

Limabelas  orang tewas dan lebih 100 lainnya luka-luka dalam serangan itu, termasuk Pau Perez, pria berusia 34 tahun yang ditemukan tewas ditikam di luar Barcelona, Jumat lalu, setelah Abouyaaqoub membajak mobilnya.

Dari 12 tersangka, delaoan orang dinyatakan tewas, termasuk Abouyaaqoub. Empat orang lainnya berhasil diciduk satuan antiteror.

Di antara yang tewas ada seorang imam Maroko, yang diduga menjadi aktor penting dalam kelompok, yakni Abdelbaki Es Satty, kata kepala polisi daerah Catalonia, Josep Lluis Trapero.

Empat tersangka telah dibawa ke pengadilan. Antara lain Driss Oukabir (27), kakak laki-laki Moussa, yang ditembak oleh polisi di Cambrils, Jumat lalu, setelah mengendarai mobil dengan empat orang lainnya.

Tiga tersangka lainnya yang dibawa ke pengadilan lain adalah Mohamed Aallaa, Mohamed Houli Chemlal, yang terluka dalam ledakan di Alcanar, dan Salah el Karib. Mereka berusia 21 dan 34 tahun.

Baca: Pelaku Teror Barcelona Diduga Rencanakan Serangan Lebih Besar

Empat hari setelah mengamuk di jalan raya Las Ramblas yang penuh turis, polisi Senin (21/8/2017), menembak mati Abouyaaqoub (22) di sebuah desa kecil,  50 km sebelah barat Barcelona.

Penduduk setempat meihat kelakuan aneh Abouyaaqoub dan memanggil polisi.

Penyidik ingin mengungkap bagaimana sel teror itu masuk ke kota kecil Ripoll di kaki gunung Pyrenees di Spanyol timur laut.

Imam Satty, yang berusia 40-an, mendapat sorotan karena dia dipercaya memiliki pengaruh kuat pada pemuda pemuda radikal.

Di Belgia, wali kota wilayah Vilvorde mengatakan kepada kantor berota AFP bahwa Satty juga pernah tinggal di Belgia, di kota Machelen antara Januari dan Maret 2016.

Polisi mengatakan, para tersangka sedang mempersiapkan bom untuk "satu atau lebih serangan di Barcelona".

Mereka menyimpan 120 tabung gas dan komponen-komponen bahan peledak TATP – bahan peledak buatan sendiri yang digunakan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Baca: Dipastikan, Polisi Spanyol Tembak Mati Teroris Younes Abouyaaqoub

Ledakan yang tidak disengaja di rumah di Alcanar, selatan Barcelona, mungkin telah memaksa tersangka untuk memodifikasi rencana merek dan akhirnya mereka melakukan serangan dengan mobil.

Sementara ratusan umat Islam yang berkumpul pada Senin (21/8/2017) di Las Ramblas menerikkan slogan mengecam, memegang slogan seperti "Tidak untuk terorisme" dan "Kami adalah Muslim, bukan teroris".

https://internasional.kompas.com/read/2017/08/22/21263221/empat-tersangka-serangan-barcelona-dibawa-ke-pengadilan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke