Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Longsor di Sri Lanka, 91 Orang Tewas dan 110 Orang Hilang

Kompas.com - 26/05/2017, 22:18 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com - Bencana banjir dan tanah longsor di Sri Lanka telah menewaskan sedikitnya 91 orang. Lebih dari 100 orang lainnya hilang.

Bencana tersebut terjadi setelah hujan lebat yang turun sejak akhir pekan lalu, demikian kata beberapa pejabat di Kolombo, ibu kota Sri Lanka, Jumat (26/5/2017) sebagaima dilaporkan Reuters.

Ratusan  tentara dan regu penyelamat telah dikerahkan untuk membantu proses evakuasi korban. Mereka didukung oleh helikopter untuk bisa menjangkau daerah bencana.

Banjir bandang dan tanah longsor terjadi setelah Sri Lanka diguyur hujan lebat selama beberapa hari sejak akhir pekan lalu. Ratusan orang telah kehilangan rumah mereka.

Baca: Bencana Longsor dan Banjir di Sri Lanka Sudah Telan 13 Nyawa

"Setidaknya ada lokasi tanah longsor yang dilaporkan terjadi di beberapa tempat di Kalutara," kata juru bicara polisi Priyantha Jayakody, merujuk pada distrik terparah di pesisir barat negara pulau itu.

"Operasi penyelamatan masih berlangsung," katanya pada Jumat ini.

Pusat penanggulangan bencana mengatakan 91 orang tewas dan 110 lainnya hilang akibat banjir dan tanah longsor tersebut.

Pusat penanggulangan bencana mengatakan, 38 orang teas di Kalutara dan 46 orang tewas di Ratnapura selatan, Sri Lanka selatan.

Baca: Longsor dan Banjir Berkepanjangan di Sri Lanka Tewaskan 92 Orang

Juru bicara militer, Roshan Senevirathne, mengatakan, sekitar 400 personil militer telah dikerahkan dengan kapal dan helikopter untuk membantu polisi dan petugas sipil.

Musim hujan tahun ini di Sri Lanka selatan biasanya terjadi pada Mei hingga September. Di bagian utara dan barat negara itu biasanya terjadi hujan deras dari November sampai Februari.

Pejabat meteorologi Sri Lanka mengatakan hujan kali ini di bagian selatan merupakan yang terburuk sejak tahun 2003. Hujan masih akan terus turun dalam hari-hari mendatang.

Baca: Banjir Terburuk Melanda Kolombo, 600.000 Orang Mengungsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com