Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Iran, Presiden Rouhani di Jalan Menuju Masa Jabatan Kedua

Kompas.com - 20/05/2017, 14:47 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com – Hasil penghitungan suara awal menunjukkan, Pilpres Iran bakal dimenangkan kembali oleh kandidat petahana, Presiden Hassan Rouhani (68).

Para pengamat dan media melaporkan, Rouhani sudah berada di jalan yang akan menghantarnya menuju periode kedua massa jabatannya sebagai Presiden Republik Islam Iran.

Dari 26 juta suara yang telah dihitung sejauh ini, Sabtu (20/5/2017), Rouhani telah memenangkan 14,6 juta suara atau lebih dari setengahnya, pejabat mengumumkan hal itu di televisi pemerintah.

Ebrahim Raisi (56), penantang utama Rouhani mengajukan keluhan tentang dugaan terjadinya penyimpangan dalam penghitungan suara, sebagaimana  dilaporkan BBC News.

Baca: Iran Hilangkan Siaran Langsung Debat Kandidat Presiden

Raisi menuduh pendukung Rouhani melakukan ratusan aksi propaganda di bilik suara, suatu tindakan yang dilarang menurut undang-undang pemilihan umum negara itu.

Rais adalah seorang ulama konservatif dengan latar belakang adalah seorang pengacara.

Kantor berita Reuters melaporkan, Rouhani berada di jalan kemenangan besar. Dia bisa meraih lebih dari 50 persen pada putaran pertama untuk menghindari terjadinya pilpres putaran kedua.

Hasil penghitungan suara dari daerah perkotaan – lebih mungkin untuk mendukung Rouhani – belum masuk seluruhnya.

Waktu pemungutan suara diperpanjang lima jam, sampai tengah malam, di tengah jumlah angka partisipasi pemilih membludak hingga sekitar 70 persen.

Baca: Ahmadinejad Dicoret sebagai Kandidat Presiden Iran

Kementerian dalam negeri mengatakan bahwa lebih dari 40 juta suara telah mengikuti pemilu dan memberikan suaranya.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum mengatakan, perpanjangan waktu pemungutan suara dilakukan karena “banyaknya permintaan” dan “antusiasme partisipasi warga”.

Rouhani, yang mengenyam pendidikan Barat, menjanjikan visi Iran yang lebih moderat dan Iran yang lebih terbuka dengan dunia luar.  

Ia selalu mengaitkan keberhasilnya dalam kesepakatan nuklir Iran dengan enam negara kuat pada 2015.

Baca: Presiden Iran: Pemilu Solusi Terbaik Akhiri Konflik Suriah

Presiden AS Donald Trump menentang kesepakatan nuklir tersebut, yang mengurangi sanksi terhadap negara Timur Tengah, namun Gedung Putih memperbaharuinya kembali awal pekan ini.

Menurut Komisioner KPU,  Ali Asghar Ahmadi,  hasil akhir penghitungan suara diharapkan diumumkan pada pukul 14.00 waktu setempat atau sekitar pukul 17.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com