Tiga Gempa Guncang Filipina, Ratusan Warga Pesisir Lari dari Pantai

MANILA, KOMPAS.com – Ratusan warga pesisir pantai di Batangas, Filipina selatan, melarikan diri ke tempat yang tinggi karena khawatir akan tsunami menyusul tiga gempa bumi yang mengguncang Pulau Luzon.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), tiga gempa berskala sedang dengan magnitudo 5,0 hingga 5,9,  mengguncang Provinsi Batangas, sekitar 90 km selatan Manila, pada sekitar pukul 15.00 selama total 20 menit.

"Warga pesisir di dua kota pantai telah divekuasi ke tempat yang aman,” kata Lito Castro, Kepala Dewan Bencana Provinsi Batangas kepada radio setempat.

 "Warga khawatir gempa akan memicu tsunami,” ujarnya seperti dilaporkan Reuters.

Renato Solidum, Kepala Lembaga Vulkanologi dan Seismologi Filipina, mengatakan, peristiwa “rombongan gempa” di garis patahan lokal itu tidak memiliki kekuatan untuk memicu tsunami.

Namun demikian, ratusan warga pesisir telah melarikan diri dari rumah-rumah mereka di pesisir pantai di dua kota yang dilanda gempa.

“Gerombolan (gempa) ini merupakan peristiwa alam dan kita tidak mengharapkan adanya gempa besar di wilayah ini,” kata Renato.

Pejabat di Batangas mengatakan, hingga sejauh ini belum ada laporan tentang jatuhnya korban jiwa. Namun, listrik padam di sejumlah wilayah. Banyak rumah dan gedung komersial rusak.

Gempa juga menyebabkan tanah longsor di sejumlah tempat. Candi gereja di beberapa tempat roboh. Sebenarnya gempa-gempat skala kecil sudah terjadi sejak awal minggu ini di Batangas.