PARIS, KOMPAS.com - Sekitar 100 orang dievakuasi dari kantor jaksa penyelidik kasus-kasus penipuan keuangan di Perancis setelah menerima telepon ancaman bom, Senin (20/3/2017).
Peristiwa itu terjadi dua hari setelah serangan oleh seorang terduga teroris di Bandara Orly, Paris, yang menyebabkan evakuasi besar di terminal bandara tersibuk kedua di Perancis itu.
Kantor berita Agence France-Presse yang mengutip seorang polisi melaporkan, seseorang penelepon mengabarkan bahwa ada bom di gedung yang menjadi kantor bagi para jaksa penyelidik kasus kejahatan keuangan tingkat tinggi itu.
Sejumlah petugas penjinak bom pun bergegak ke kantor kejaksaan tersebut. Setelah kantor dikosongkan, petugas yang menyisir gedung itu tak menemukan bom.
Kantor kejaksaan tersebut merupakan bagian dari pengadilan pidana Paris, yang saat ini sedang menyelidiki Francois Fillon, calon dari kubu konservatif untuk maju dalam Pilres Perancis pada April dan Mei 2017. Ia diduga telah menyelewengkan dana masyarakat.
Instansi yang sama juga sedang menyelidiki kasus dugaan penipuan tentang pekerjaan palsu yang menyeret politisi sayap kanan Partai Front Nasional, Marine Le Pen, yang juga maju untuk pilpres tahun ini.
Ancaman terbaru tersebut merupakan insiden ketiga yang terjadi Perancis dalam beberapa hari terakhir.
Kamis pekan lalu, sebuah bom surat yang dikirim kelompok sayap kiri Yunani ke kantor Dana Moneter Internasional (IMF) di Paris, meledah sehingga seorang sekretaris terluka.
Di tempat terpisah, di hari yang sama dengan bom surat, seorang siswa SMA berusia 16 tahun menembak hingga melukai empat siswa dan kepala sekolahnya di Paris selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.