Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tren Berbahaya, Bayi "Digunakan" untuk Bom Bunuh Diri

Kompas.com - 24/01/2017, 11:59 WIB

MADAGALI, KOMPAS.com — Pihak berwenang Nigeria memperingatkan, para perempuan pelaku bom bunuh diri di negara itu sekarang memiliki akal bulus yang keji.

Mereka membawa bayi untuk menghindari deteksi dan kecurigaan aparat saat hendak melakukan serangan bom bunuh diri, seperti dilaporkan BBC News.

Sebuah serangan bom bunuh diri kota Madagali pada 13 Januari 2017, misalnya, memperlihatkan dua perempuan meledakkan perangkat bom mereka, menewaskan mereka sendiri, dua bayi, dan empat orang lainnya.

Kedua pelaku lolos pada pos pemeriksaan swakarsa warga. Mereka dikira sebagai warga biasa karena mereka membawa bayinya.

Dua perempuan penyerang itu telah terpantau sebelumnya. Namun, aparat mengatakan, penggunaan bayi bisa menjadi sinyal tentang "tren yang berbahaya".

Kelompok pemberontak Boko Haram telah dikenal luas karena melakukan berbagai serangan mematikan di Nigeria, terutama di wilayah timur laut negara itu.

Terkait serangan terbaru yang melibatkan dua perempuan dengan masing-masing membawa itu juga diduga dilakukan oleh kelompok paling bengis di Afrika Barat tersebut.

Empat perempuan melancarkan serangannya di Madagali, negara bagian di Adamawa, yang direbut kembali dari Boko Haram oleh pasukan pemerintah pada 2015.

Menurut pejabat, dua orang dicegat di sebuah pos pemeriksaan keamanan dan meledakkan perangkat bom mereka.

Namun, dua perempuan yang membawa bayi tidak dicegat di pos pemeriksaan dan kemudian meledakkan bom mereka tak lama setelah melewati pos pemeriksaan keamanan.

Boko Haram dikenal sering menggunakan perempuan, termasuk gadis-gadis muda, sebagai pelaku bom bunuh diri. Mereka terlibat dalam penculikan 276 gadis pelajar SMP pada April 2014 di Chibok.

Pemerintah Nigeria telah memerangi kelompok itu melalui berbagai operasi militer skala besar sejak pemberontakan besar pertama dimulai pada 2009.

Usaha merebut kembali banyak wilayah yang dikuasai Boko Haram telah mengalami kemajuan, tetapi sejumlah kantong di daerah terpencil di Nigeria timur laut masih dikuasai Boko Haram.

Sekalipun demikian, pemberontak Boko Haram terus bergerilya dengan meningkatkan serangan bom bunuh diri secara acak.

Pada awal Desember 2016, dua perempuan pelaku bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 45 orang di sebuah pasar yang padat pengunjung di Madagali.

Setahun sebelumnya, serangan serupa menewaskan 25 orang. Sejak pemberontakan dimulai delapan tahun silam, lebih dari 15.000 orang tewas akibat serangan Boko Haram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com