Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Patung "Budak Seks" di Busan, Tokyo Tarik Dubesnya dari Seoul

Kompas.com - 06/01/2017, 15:05 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Tokyo memanggil pulang duta besarnya untuk Korea Selatan di Seoul, Jumat (6/1/2017), sebagai protes atas penempatan patung simbol budak seks Jepang di kota pelabuhan Busan.

Patung dipasang tak jauh dari kantor Konsulat Jenderal Jepang di Busan, salah satu kota pantai di Korsel pada Desember 2016, sebagaimana dilaporkan Agence France-Presse.

Tokyo menilai penempatan patung perunggu yang "imut-imut" itu sebagai satu langkah besar untuk mengejek dan menyalakan kembali perseteruan puluhan tahun lebih antara Korsel-Jepang.

Tentara Jepang telah menggunakan "wanita penghibur" selama perang. Demikian kata juru bicara Pemerintah Jepang Yoshihide Suga.

Dia juga mengumumkan bahwa diskusi ekonomi tingkat tinggi antarkedua negara ditunda.

"Jepang dan Korsel adalah tetangga," kata Suga. "(Korsel) adalah negara yang sangat penting. Sangat disesalkan bahwa kami terpaksa mengambil tindakan ini."

"Kami telah berulang kali dan meminta dengan sangat kepada sisi Korsel untuk mengambil tindakan yang tepat untuk memecahkan masalah ini," katanya.

"Namun, saat ini, situasi belum membaik. Itu sebabnya kami memberi tahu mereka melalui tindakan (penarikan duta besar) ini," kata Suga.

Patung di depan Konjen Jepang di Busan itu, tiruan dari patung yang ditempatkan di persimpangan jalan dari Kedubes Jepang di Seoul, pada awalnya telah dicabut pada Rabu (28/12/2016).

Para aktivis Korsel menempatkannya kembali setelah Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada mengunjungi kuil perang yang kontroversial di Tokyo, Kamis (29/12/2016).

Kunjungan Inada ke Kuil Yasukuni untuk menghormati jutaan tentara dan warga Jepang yang menjadi korban perang. Namun, tindakan itu membuat Korsel dan China marah.

Selain memanggil Dubes Yasumasa Nagamine, Suga mengatakan, Tokyo juga sedang memanggil pulang konjennya di Busan dan menyerukan agar diskusi dengan Seoul dibatalkan.

"Pemerintah Jepang akan terus mendesak Pemerintah Korsel dan kota terkait (Busan) agar mencabut kembali patung gadis (Korsel) itu," kata Suga.

Seoul menyebut keputusan Jepang itu "sangat disesalkan". Demikian kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korsel, Cho Juni-Hyuck.

"Jika ada masalah yang sulit, pemerintah menekankan lagi bahwa itu hanya bisa diselesaikan dengan membangun kembali hubungan Korsel-Jepang berdasarkan kepercayaan antara kedua pemerintah," kata Cho.

Aktivis pertama kali menempatkan patung baru di luar Konsulat Jepang di Busan untuk menandai oposisi mereka terhadap perjanjian Korsel-Jepang tahun lalu untuk mengakhiri polemik terkait "wanita penghibur", isu sensitif antara kedua negara.

Berdasarkan kesepakatan itu, yang digambarkan sebagai  bersifat "final dan tidak dapat diubah," Jepang menawarkan satu miliar yen atau sekitar Rp 115 miliar sebagai kompensasi dan meminta maaf atas kesalahan Jepang pada masa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com