Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Filipina Berunjuk Rasa Menentang Pemakaman Rahasia Marcos

Kompas.com - 18/11/2016, 22:42 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Pemakaman diktator Filipina, Ferdinand Marcos lewat upacara rahasis di taman makam pahlawan, Jumat (18/11/2016), memicu aksi unjuk rasa.

Sebagian warga Filipina menentang keputusan pemerintah karena langkah ini dianggap "memutihkan" semua dosa masa lalu sang diktator.

"Seperti pencuri di malam hari, keluarga Marcos menyembunyikan informasi pemakaman mantan presiden Ferdinand Marcos dari rakyat Filipina," kata Wakil Presiden Leni Robredo.

Leni Robredo, sesuai sistem pemlihan umum Filipina dipilih terpisah dari Presiden Rodrigo Duterte dan sang wapres juga berasal dari partai politik yang berbeda dengan presiden.

"Hal semacam ini bukan sesuatu yang baru bagi keluarga Marcos, mereka juga menyembunyikan kekayaan, pelanggaran HAM dan kini menyembunyikan pemakaman, dengan sepenuhnya pelanggaran hukum," tambah Leni.

Berdasarkan rekaman video yang diunggah keluarga Marcos ke Facebook, terlihat peti jenazah Marcos di yang ditutupi bendera Filipina diletakkan di atas sebuah kereta kuda dengan pengawalan militer.

Sementara itu, Imelda Marcos (87) yang duduk di atas kursi roda bersama anak-anak dan cucunya mengikuti di belakang iring-iringan pengantar jenazah itu.

Dalam upacara pemakaman itu, pasukan pengantar melepaskan 21 kali tembakan kehormatan. Sementara, pasukan kehormatan berdiri rapi menyaksikan prosesi tersebut.

"Akhirnya, ayah kami tercinta Ferdinand Edralin Marcos bisa dimakamkan bersama rekan-rekan militernya di tempat ini," kata Imee Marcos, putra sang diktator.

Ferdinand Marcos digulingkan lewat aksi rakyat pada 1986 sebelum mengasingkan diri ke AS hingga meninggal dunia pada 1989 di Hawaii.

Setelah kematian Marcos, pemerintah Filipina mengizinkan keluarganya pulang dan kesempatan itu digunakan untuk kembali bangkit dalam dunia politik Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com