Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih Emas Pertama di Olimpiade, Fiji Tetapkan Hari Libur Nasional

Kompas.com - 13/08/2016, 11:45 WIB

SUVA, KOMPAS.com - Hari Jumat (12/8/2016) merupakan hari bersejarah bagi Fiji, negara kecil di Samudera Pasifik. Warga menyalakan kembang api dan menari-nari di jalan untuk menyambut hari bersejarah itu.

Ada apa gerangan? Ternyata saat itu Fiji untuk pertama kalinya meraih medali emas sepanjang keikutsertaannya dalam Olimpiade dan yang lebih menghebohkan, medali pertama ini adalah medali emas.

Medali emas itu diperoleh Fiji dari cabang rugby seven yang di babak final negeri kecil itu mengalahkan bekas penjajahnya, Britania Raya.

Rugby seven adalah varian dari olahraga rugby yang hanya dimainkan tujuh orang dalam durasi tujuh menit setiap babaknya.

Sementara rugby reguler melibatkan 15 orang pemain dengan durasi pertandingan di masing-masing babak selama 40 menit.

"Ini adalah hari terbesar dalam sejarah Fiji. Semua orang bergembira," kata fotografer Feroz Khali yang menyaksikan pertandingan itu lewat layar lebar di stadion nasional di ibu kota Suva.

"Sungguh gila. Orang-orang menyanyi, menangis bahagia...saya merasa sangat gembira," tambah Khalil.

PM Fiji Voreqe Bainimarama yang berad di Rio de Janeiro untuk menyaksikan laga final langsung mengumumkan 22 Agustus, sehari setelah kontingen Fiji tiba kembali dari Rio, sebagai hari libur nasional.

Dalam pesannya kepada rakyat Fiji, Bainimarama mengatakan, warga negeri kecil itu yang ada di seluruh dunia merasakan kegembiraan yang sama.

"Tak pernah sebelumnya semangat bangsa Fiji tertumpah seperti hari ini. Tak pernah kami berdiri dengan bangga sebagai bangsa seperti saat ini," ujar Bainimarama.

Direktur Eksekutif Persatuan Rugby Fiji, John O'Connor mengatakan, hampir semua 900.000 penduduk negeri itu berkumpul di depan televisi di 110 pulau berpenghuni untuk menyaksikan kejadian bersejarah itu.

"Semua orang sangat bersemangat. Di mana ada televisi, pasti ada orang berkerumun. Di stadion tak kurang 2.000 orang berkumpul untuk menyaksikan pertandingan lewat layar lebar," kata O'Connor.

"Sebagian orang pergi bekerja hari ini tetapi saya yakin mereka tak akan bekerja dengan produktif," tambah O'Connor sambil tertawa.

Ini adalah medali kedua yang diraih sebuah negara kecil di Pasifik, menyusul medali perak yang diraih petinju Tonga Paea Wolfgramm.

Wolfgramm meraih perak setelah kalah di final dari petinju Wladimir Klitschko dalam Olimpiade Atlanta 1996.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com