Sanksi Dicabut, Iran Air Kembali Terbang ke Eropa

BRUSSELS, KOMPAS.com - Komisi Eropa, Kamis (16/6/2016), menyatakan telah mencabut maskapai penerbangan Iran Air dari daftar hitam keselamatan terbang dan diizinkan terbang ke wilayah Uni Eropa.

"Menyusul kunjungan saya ke Iran pada April lalu, sebuah penilaian teknis sudah dilaksanakan dengan baik pada Mei," kata Komisioner Transportasi Uni Eropa, Violeta Bulc.

"Berdasarkan penilaian ini, maka dengan gembira saya umumkan, kami kini mengizinkan Iran Air masuk ke wilayah udara Eropa," tambah Bulc.

Awalnya, hanya pesawat-pesawat Iran Air yang dibuat Airbus yang diizinkan beroperasi di wilayah udara Uni Eropa.

Meski mengizinkan sebagian besar pesawat-pesawat Iran Air terbang ke Benua Biru, tetapi Komisi Eropa masih melarang pesawat jenis Fokker 100 dan Boeing 747 terbang ke Uni Eropa.

Menurut situs resminya, Iran Air mengoperasikan 16 unit Fokker 100, sebuah pesawat terbang jarak pendek yang diproduksi pada 1980-an dan lima jumbo jet Boeing 747 versi lama.

Penerbangan komersial Iran sangat terpukul dengan krisis yang dijatuhkan AS dan Uni Eropa terkait program nuklirnya. Akibat sanksi itu, Iran kesulitan mendapatkan onderdil penting bagi pesawat-pesawat komersial mereka.

Namun, sebuah kesepakatan yang disponsori Uni Eropa pada 2015 sukses mengakhiri kebuntuan selama bertahun-tahun ini, setelah sanksi dicabut ketika Iran sepakat tak mengembangkan senjata nuklir.

Hasilnya, awal tahun ini Iran bisa memesan lebih dari 100 unit pesawat Airbus dan saat ini sedang melakukan negosiasi dengan pabrikan pesawat AS, Boeing.