Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Filipina Kecam Pemenggalan Warga Kanada oleh Abu Sayyaf

Kompas.com - 14/06/2016, 18:04 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Benigno Aquino mengecam pembunuhan brutal terhadap seorang pria warga Negara Kanada oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina selatan.

Baca: Filipina Memastikan Satu Lagi Warga Kanada Telah Dipenggal Abu Sayyaf

Korban bernama Robert Hall sebelumnya diculik oleh kelompok tersebut pada September 2015 bersama dengan tiga orang lainnya yang berasal dari Kanada, Filipina, dan Norwegia.

Rekan dia yang juga berasal dari Kanada, John Ridsdel, telah lebih dulu dipenggal oleh kelompok ini pada bulan April.

Pemenggalan dilakukan setelah pembayaran uang tebusan senilai jutaan dolar tak dipenuhi dan telah melewati batas waktu.

Baca: Warga Kanada Dipenggal di Filipina, PM Trudeau Marah

Kini, terbunuhnya Hall dikuatkan oleh pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Filipina Benigno Aquino, Selasa (14/6/2016).

"Kejahatan keji terbaru ini telah memperkuat tekad pemerintah kita untuk mengakhiri cengkeraman teror dan bandit," kata Aquino.

Hall, bersama rekannya yang berkewarganegaraan Filipina Marites Flor, Kjartan Sekkingstad dari Norwegia dan John Ridsdel yang juga asal Kanada, diculik dari sebuah pelabuan dekat kota Davao.

Kabarnya, mereka dibawa ke markas Abu Sayyaf di pulau terpencil sebelah selatan Jolo. Ridsdel kemudian dipenggal pada tanggal 25 April.

Bulan lalu, sebuah video yang menunjukkan tiga sandera muncul, mereka memohon agar pemerintah memenuhi tuntutan para penculik atau mereka juga akan dieksekusi.

Pemerintah Filipina dan Kanada menolak untuk membayar uang tebusan untuk para sandera.

Sementara, Filipina sendiri telah melancarkan operasi militer terhadap kelompok militan tersebut.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, Kanada tidak akan takut terhadap taktik para pemberontak itu, dan mengecam sikap tercela mereka di atas penderitaan orang lain.

Kini, kelompok Abu Sayyaf masih menahan beberapa tawanan, termasuk ilmuwan peneliti burung-burung Belanda yang diculik pada tahun 2012 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com