Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru Pelaku Pembunuhan Warga Minoritas, Polisi Banglades Tahan 8.000 Orang

Kompas.com - 13/06/2016, 20:37 WIB

DHAKA, KOMPAS.com - Kepolisian Banglades, Senin (13/6/2016), mengatakan telah menahan lebih dari 8.000 orang dalam operasi untuk mencari pelaku pembunuhan yang mengincar kelompok minoritas dan aktivis sekuler.

Sebelumnya, pemerintah Banglades menghadapi tekanan internasional untuk mengakhiri rangkaian pembunuhan yang telah menewaskan 50 orang selama tiga tahun terakhir.

Akhir pekan lalu, PM Sheikh Hasina berjanji akan menangkap semua pembunuh dan kepala kepolisian Banglades, Kamrul Ahsan mengatakan telah menangkap 3.245 tersangka lagi.

Angka ini menjadikan jumlah tersangka yang sudah ditangkap mencapai 8.192 orang sejak operasi skala nasional ini digelar sejak Jumat pekan lalu.

Wakil Kepala Kepolisian Nasional AKM Shahidur Rahman mengatakan, sebagian besar tersangka adalah para pelaku kriminal dengan surat penangkapan yang masih berlaku dan bukan para anggota kelompok militan.

"Hanya sebagian kecil dari para tersangka itu yang merupakan anggota kelompok militan Islam," kata Shahidur Rahman.

Operasi besar-besaran ini digelar setelah lima tersangka anggota kelompok militan Islam tewas dalam baku tembak dengan polisi beberapa hari lalu.

Baku tembak itu diduga dipicu pembunuhan Mahmuda Begum, istri dari seorang perwira polisi unit anti-teror awal bulan ini.

Perwira itu diketahui memimpin serangkaian operasi terhadap kelompok terlarang Jamayetul Mujahideen Bangladesh (JMB). Dan, sebagian anggota kelompok ini ada di antara ribuan tersangka yang ditangkap.

JMB adalah satu dari dua kelompok lokal yang dituding pemerintah mendalangi serangkaian pembunuhan anggota kelompok minoritas dan aktivis sekuler.

Selain itu, pemerintahan Sheikh Hasina juga menuding kelompok oposisi utama Partai Nasional Banglades (BNP) dan sekutunya, Jamaat-e-Islami mengendalikan pembunuhan itu untuk mengganggu stabilitas Banglades.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com