Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Rekonstruksi Pasca-gempa, Ekuador Naikkan Pajak untuk Warga Kaya

Kompas.com - 21/04/2016, 22:42 WIB

QUITO, KOMPAS.com - Presiden Ekuador Rafael Correa mengumumkan segera menaikkan pajak untuk para miliarder serta melakukan privatisasi sejumlah aset negara demi merekonstruksi negeri itu usai diguncang gempa dahsyat yang menewaskan hampir 600 orang.

Presiden Correa yang membeberkan rencananya ini pada Rabu (20/4/2016), mengatakan, derita ekonomi dari rekonstruksi yang menelan biaya miliaran dolar AS itu tak seharusnya hanya dirasakan warga yang tinggal di kawasan bencana.

Correa menegaskan, membangun kembali negeri itu setelah hancur akibat gempa bumi paling buruk selama beberapa dekade terakhir membutuhkan waktu lama dan biaya besar.

"Saya paham kita tengah berada di masa-masa paling sulit, tetapi ini barulah permulaannya," kata Correa dalam pidato yang disiarkan televisi.

Dengan menggunakan wewenang yang dijamin kondisi darurat yang diumumkan Correa beberapa saat setelah bencana terjadi, dia memutuskan untuk menaikkan pajak pertambahan nilai antara 12-14 persen tahun depan.

Artinya, warga Ekuador yang memiliki aset minimal 1 juta dolar AS atau sekitar Rp 13 triliun harus membayar pajak setara 0,9 persen dari total kekayaan mereka.

Sementara para pekerja yang memiliki pendapatan 1.000 dolar AS per bulan harus berkontribusi setara satu hari gaji dan mereka yang berpenghasilan 5.000 dolar AS sebulan harus "menyumbang" lima hari gaji mereka.

Correa melanjutkan, pemerintah sedang melakukan kajian untuk menerbitkan surat utang di pasar internasional demi menggalang lebih banyak dana.

Dia juga menambahkan berencana untuk menjual aset milik negara, meski tidak merinci aset yang akan dijual itu.

"Negeri ini memiliki banyak aset berkat investasi yang masuk beberapa tahun belakangan ini dan kami akan mencoba untuk menjual beberapa aset demi mengatasi masalah sulit ini," tambah Correa.

Correa melanjutkan, pemerintah bisa menggunakan pinjaman darurat sebesar 600 juta dolar AS dari Bank Dunia dan institusi keuangan internasional lainnya sebagai upaya penggalangan dana untuk keperluan rekonstruksi.

Sebenarnya, sebelum dihantam gempa, Ekuador tengah melakukan penghematan apalagi Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi ekonomi negeri ini akan menyusut hingga hanya mencapai 4,5 persen tahun ini.

Meski dikenal sebagai negara pengekspor pisang, kerang, kopi, cokelat, bunga dan ikan, tetapi minyak mentah tetap menjadi andalan negeri ini.

Sehingga, jatuhnya harga minyak mentah dunia sangat terasa memukul perekonomian negeri di Amerika Tengah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com