Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Paris, Salah Abdeslam Berencana Beraksi di Brussels

Kompas.com - 21/03/2016, 14:34 WIB
BRUSSELS, KOMPAS.com - Tersangka utama penyerangan Paris, Salah Abdeslam sebelumnya berencana beraksi di Brussels. Demikian disampaikan pemerintah Belgia, Minggu (20/3/2016).

Menlu Belgia, Didier Ryenders, mengatakan, Salah mengaku kepada para penyidik bahwa dia pernah merencanakan serangan di Brussels.

"Dia sudah siap melakukan aksi baru di Brussels, dan itu mungkin saja benar karena kami menemukan banyak senjata berat dalam investigasi pertama dan kami juga menemukan jaringan baru di sekitar dia di Brussels," ujar Reynders.

Skala jaringan baru Salah Abdeslam yang terlibat dalam serangan Paris yang menewaskan 130 orang itu diperkirakan sangat besar.

"Kami yakin bahwa saat ini kami telah menemukan 30 orang yang terkait serangan teror di Paris, dan kami yakin masih banyak lainnya," tambah dia.

Dua orang tersangka lain yang dianggap berperan pentig dalam serangan di Paris dinyatakan buron sejak November tahun lalu.

Kedua orang itu adalah Mohamed Abrini (31), warga Belgia keturunan Maroko. Dia menghiang setelah diduga berperan penting dalam merencanakan dan menyediakan logistik operasi.

Abrini tinggal bersebelahan dengan kediaman Salah di Molenbeek, Brussels dan sejak empat bulan lain perintah penangkapan internasional untuk Abrini sudah dikeluarkan.

Abrini pergi ke Paris dengan menggunakan mobil bersama Salah dan kakaknya, Brahim yang meledakkan diri dalam serangan tahun lalu itu.

Pada 10-11 November 2015, ketiganya berkeliling Brussels dan Paris untuk mencari rumah sewaan yang akan menjadi tempat persembunyian para penyerang.

Abrini menghilang sehari sebelum serangan Paris terjadi. Tidak jelas apalah Abrini mengendalikan operasi ini dari jauh, yang jelas dia diduga berada di Brussels saat serangan terjadi.

Satu tersangka lagi yang diburu pria dengan nama samaran Soufiane Kayal. Dia menyerahkan dokumen palsu dengan nama Soufiane Kayal saat melintas perbatasan Hungaria-Austria pada 9 September 2015.

Saat itu dia bepergian dengan Salah Abdeslam dan Mohamed Bekaid (35) seorang pria Aljazair yang tewas ditembak dalam penggerebekan di Brussels, Belgia, pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com