Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Luncurkan Maskapai Penerbangan Islami

Kompas.com - 24/12/2015, 15:16 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Malaysia meluncurkan sebuah maskapai penerbangan bernuansa islami.

Rayani Air, demikian nama maskapai itu, menjadi maskapai Islam pertama negeri jiran dan yang keempat di dunia setelah Royal Brunei Airlines, Saudi Arabian Airlines, dan Iran Air.

Sesuai dengan temanya, maskapai ini menerapkan nilai-nilai islami dalam penerbangannya.

Sebelum terbang, ayat-ayat Al Quran akan diperdengarkan dan diucapkan bersama-sama.

Penumpang yang kebanyakan pemeluk Islam memanjatkan doa bersama sebelum pesawat lepas landas.

Pramugari pesawat juga berbusana sesuai dengan syariat Islam. Tidak ketinggalan, maskapai ini hanya menyediakan makanan halal dan tidak menyediakan minuman alkohol.

Hal yang menarik adalah pendiri maskapai unik ini adalah warga pemeluk Hindu, Ravi Alagendrran, dan istrinya, Karthiyani Govindan.

Adapun nama maskapai diambil dari kombinasi nama mereka. Penumpang menyambut positif kemunculan maskapai ini.

"Saya memilih maskapai ini karena kredensial Islamnya. Bagi saya, ini cukup penting karena pertama saya sendiri seorang Muslim, dan kedua, Malaysia adalah negara Muslim," tutur Che Masnita Atikah (23), seorang penumpang, seperti dikutip kantor berita Associated Press, Kamis (23/12/2015).

Adapun ide maskapai ini muncul dari sekelompok warga Muslim konservatif yang percaya dua kecelakaan pesawat Malaysian Airlines MH370 dan MH17 pada tahun 2014 silam adalah sebagai bentuk hukuman Tuhan.

Mereka menganjurkan adanya maskapai penerbangan yang menerapkan nilai-nilai keislaman untuk mencegah malapetaka yang sama terulang kembali.

"Kita menjawab desakan masyarakat yang menginginkan adanya maskapai Islam," kata Jaafar Zamhari, Direktur Pelaksana Rayani Air.

Jaafar melanjutkan, maskapai yang melayani penerbangan domestik ini tidak berencana menjadi "maskapai suci" atau terbang ke "tempat suci". Fokus mereka adalah menawarkan alternatif penerbangan yang terbuka bukan hanya untuk pemeluk agama Islam.

"Tidak ada pemisahan penumpang pria dan wanita, juga tidak ada peraturan pakaian khusus untuk penumpang. Kami menyambut semuanya, bahkan jikalau mereka datang hanya dengan celana pendek, kita menghargai perbedaan," ucap Jaafar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com