Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu Pelaku Pemerkosaan Massal Dibebaskan, Warga India Marah

Kompas.com - 21/12/2015, 19:06 WIB
NEW DELHI, KOMPAS.com — Ratusan orang berdemonstrasi di New Delhi pada Minggu (20/12/2015) untuk menentang pembebasan pemerkosa termuda dalam kasus pemerkosaan massal pada Desember 2012 terhadap seorang perempuan yang kasusnya menimbulkan kemarahan internasional dan mendorong perubahan atas UU tentang kejahatan pemerkosaan di India.

Di antara para demonstran terdapat kedua orangtua korban, yang telah diperkosa dan dipukuli oleh enam laki-laki di atas sebuah bus.

Polisi mengatakan, pemerkosa termuda, yang ketika melakukan kejahatan itu baru berusia 17 tahun, adalah pelaku yang paling brutal, yang memukuli korban dengan batangan besi sebelum menyerangnya secara seksual.

Setelah sidang pengadilan yang dilakukan secara tertutup untuk melindungi identitas pemerkosa termuda ini, remaja itu dijatuhi hukuman maksimum tiga tahun penjara.

Empat pemerkosa lainnya dijatuhi hukuman mati. Sementara itu, pemerkosa kelima gantung diri di dalam penjara.

Polisi mengatakan, remaja yang berstatus terhukum dan kini berusia 20 tahun itu kini telah diserahterimakan kepada sebuah organisasi derma.

Pengadilan Tinggi New Delhi sebelumnya telah membatalkan permohonan banding atas pembebasannya. Mahkamah Agung akan menyampaikan putusan atas petisi menentang pembebasannya pada Senin (21/12/2015).

Kedua orangtua korban mengatakan, mereka sangat kecewa dengan putusan Pengadilan Tinggi New Delhi.

Kebiadaban serangan di jantung kota New Delhi itu telah mengagetkan negara berpenduduk 1,2 miliar jiwa tersebut, tempat kejahatan seksual merajalela.

Demonstrasi menuntut UU yang lebih tegas terhadap pelaku pemerkosaan dan serangan seksual sudah berlangsung selama beberapa bulan pasca-kematian korban pemerkosaan massal tahun 2012.

Undang-undang baru untuk menambah hukuman bagi pelaku kejahatan seksual diberlakukan pada 2013.

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah mendorong perubahan UU kenakalan remaja, dan menetapkan batas baru usia dewasa dari 18 tahun menjadi 16 tahun.

Menurut laporan Biro Pencatatan Kejahatan Nasional India, pada tahun 2014 saja, ada 337.992 laporan kekerasan terhadap perempuan, yang mencakup pemerkosaan, pelecehan, penculikan, dan kekerasan oleh suami, atau naik 9 persen dibanding tahun 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com