"Semua sentimen anti-imigran ini, yang ada di luar sana, dalam politik kita saat ini, sangat bertentangan dengan siapa kita," kata Obama dalam sebuah pertemuan di sebuah sekolah tinggi di Iowa. "Kecuali Anda seorang pribumi Amerika, keluarga Anda pasti datang dari suatu tempat lain."
Obama datang ke Iowa untuk membahas usulan kebijakan pendidikan baru, tetapi sesi tanya jawab dengan warga difokuskan pada pemilihan tahun 2016. Iowa mendapat kesempatan pertama dalam menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden dari partai-partai besar.
Raja realestat Donald Trump, yang unggul dalam jajak pendapat di antara perserta kontes yang akan menjadi bakal calon dari Partai Republik, telah memicu kritik, dan menjadi berita utama, karena komentarnya mengenai imigran sejak awal kampanyenya. Saat itu, dia mengatakan bahwa Meksiko sedang mengirim para penjahat, termasuk para pemerkosa, menyeberangi perbatasan.
Trump terus mengusung tema itu. Dia menyerukan agar imigran ilegal dideportasi dan agar hak konstitusional bagi mereka—yang lahir di tanah AS secara otomatis menjadi warga AS—dihilangkan.
Banyak bakal calon dari Partai Republik yang membuntuti Trump dalam jajak pendapat telah mengangkat wacana yang sama.
Obama, tanpa menyebut Trump atau para saingannya, mengecam hal itu. "Kita bisa punya perdebatan yang sah tentang cara mengatur sistem imigrasi yang adil dan tertib serta sesuai hukum," kata Obama. "Namun, ketika saya mendengar orang-orang berbicara seolah-olah anak-anak ini berbeda dari anak-anak saya, atau kurang layak di mata Allah, yang entah bagaimana mereka kurang layak mendapat penghormatan dan kepedulian kita, saya pikir itu sangat tidak Amerika. Saya tidak percaya hal itu. Saya pikir itu salah."
Obama telah menjadikan reformasi imigrasi sebagai hal yang akan diwujudkan dalam pemerintahannya berdasarkan janji kampanyenya tahun 2008. Namun, ia fokus terhadap prioritas lainnya pada awal pemerintahannya. Meski demikian, upayanya baru-baru ini mengenai hal itu telah dihambat oleh Kongres yang didominasi Partai Republik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.