Pihak medis yang melakukan autopsi menyatakan kondisi usus Emily sangat memprinhatinkan dan mereka tidak pernah menemukan kondisi usus separah ini sebelumnya. "Saya tak pernah melihat kondisi (usus) seperti ini sebelumnya. Sangat menyedihkan," kata Dr Amanda Jeffery yang melakukan otopsi terhadap Emily.
Emily yang juga menderita autis ringan mengetahui masalah dalam di pencernaannya namun menolak untuk menjalani perawatan atau pergi ke rumah sakit. Alhasil, para dokter tak bisa mencari penyebab awal kelainan ini.
Dokter keluarga, Dr Alistair James menuturkan ibu korban sudah memaksa putrinya untuk segera menjalani pengobatan namun si putri bersikeras menolak. Pihak medis menyatakan nyawa Emily sebenarnya bisa diselamatkan jika dia menjalani perawatan intensif namun sayangnya hal itu tidak terjadi.