Obama mengatakan, Iran dan negara di kawasan tersebut harus memahami "jika siapa pun yang mengganggu Israel, Amerika akan membela Israel".
Para pengecam menuduh Obama terlalu memberikan kelonggaran kepada Iran dan membahayakan keamanan Israel.
Namun, dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, secara tegas, Obama menyangkal hal tersebut.
"Saya akan memandangnya sebagai kegagalan saya, kegagalan mendasar kepresidenan saya, jika di bawah saya, atau akibat pekerjaan saya, Israel menjadi lebih rentan," katanya.
Obama mengatakan bahwa dia memahami kekhawatiran yang disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pengecam keras kesepakatan tersebut, di samping kelompok Republik di Kongres AS.
Dia mengatakan, Israel "sama sekali berhak untuk mengkhawatirkan Iran", sebuah negara yang mengancam "akan menghancurkan Israel, menolak terjadinya Holocaust, dan menyatakan pemikiran anti-Yahudi".
Namun, Obama menegaskan, kesepakatan pendahuluan dengan Iran, pendahuluan dari persetujuan menyeluruh, yang dijadwalkan disepakati sebelum tanggal 30 Juni, adalah suatu "suatu kesempatan langka" untuk mencegah penyebaran senjata nuklir di Timur Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.