Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Cilik Tertular HIV Lewat Transfusi Darah

Kompas.com - 12/01/2015, 14:08 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - Seorang gadis cilik China berusia lima tahun tertular HIV melalui transfusi darah, lapor media pemerintah, Senin (12/1/2015). Hal itu merupakan kasus terbaru yang terbongkar terkait isu yang telah lama membingungkan negara itu.

Menurut kantor berita resmi Xinhua, gadis itu, dipanggil Maomao, terinfeksi dalam sebuah operasi untuk penyakit jantung bawaan tahun 2010 di provinsi Fujian. Dia dinyatakan positif HIV tahun lalu setelah menderita demam selama 17 hari, lapor Xinhua.

Seorang pejabat pemerintah Fujian mengatakan kepada kantor berita itu bahwa salah satu dari delapan donor yang darahnya digunakan dalam operasi itu sedang berada dalam masa inkubasi (window periode) HIV, di mana virus tidak terdeteksi. Donor itu kemudian dipastikan menderita HIV.

Hampir setengah juta orang hidup dengan HIV/AIDS di China. Demikian menurut angka yang dirilis Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional China bulan lalu.

Tahun 1990-an, daerah pedesaan di China, khususnya di provinsi Henan, dilanda epidemi AIDS yang paling mengerikan di negara itu. Epidemi itu bermula dari program donor darah tercemar yang didukung pemerintah dan menginfeksi puluhan ribu orang, di daerah tertentu bahkan seluruh desa.

Saat ini, transmisi seksual menyumbang lebih dari 90 persen infeksi, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CCDCP). Namun penularan melalui transfusi darah tetap menjadi masalah.

Wu Zunyou, kepala Pusat Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan AIDS/STD, mengatakan kepada harian China Daily edisi Senin bahwa setiap tahun sekitar 10 orang terinfeksi HIV melalui transfusi darah di China.

Sekedar perbandingan, dua kasus terakhir yang semacam itu di AS terjadi tahun 2008 dan 2002, lapor badan amal AVERT yang berbasis di Inggris.

Skrining terhadap darah donor menyebabkan terdeteksinya 2237 kasus HIV/AIDS dalam 10 bulan pertama tahun 2014, kata Wu kepada China Daily.

Terkait kasus di Fujian, sebuah penyelidikan menemukan bahwa "rumah sakit maupun bank darah tidak melanggar hukum apapun" karena pendonor sedang berada pada window periode, lapor Xinhua, Minggu. Koran itu menambahkan, negosiasi soal kompensasi sedang berlangsung dengan keluarga pasien.

Darah donor yang sama juga digunakan untuk dua operasi lain, dan sejumlah petugas sedang berusaha untuk melacak pasien-pasien itu, kata Xinhua.

Dalam sebuah opini terbuka pada Senin, pengamat Tie Yonggong menulis di Beijing Times bahwa "anak yang terinfeksi AIDS karena transfusi darah itu bukan hanya tragedi keluarga tersebut. Hal itu merupakan risiko sistematis bagi semua masyarakat. Selain anak itu, ada orang lain yang juga menerima darah dari sumber yang sama," tulis Tie. "Jadi, menanggulangi celah dalam sistem ini merupakan kepentingan keselamatan bagi banyak orang."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com