Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sineas Indonesia Berjaya di Festival Film Venesia

Kompas.com - 09/09/2014, 17:29 WIB

VENESIA, KOMPAS.com - Nama Indonesia bergaung di Festival Film Venesia ke-71, Italia, dengan penghargaan yang diberikan kepada sutradara Sidi Saleh untuk film Maryam serta Joshua Oppenheimer dan Adi Rukun dengan film The Look of Silence (Senyap).

Dalam keterangan di situs festival tersebut, Sidi Saleh dan produser Amalia Trisna disebut menerima penghargaan Orizzonti untuk film pendek terbaik.

Film ini berkisah tentang seorang pembantu rumah tangga bernama Maryam yang mengurus majikan laki-laki penyandang autis. Pada suatu hari majikannya meminta Maryam yang seorang Muslim mengantarnya merayakan Natal ke gereja.

Sedangkan The Look of Silence (Senyap) yang merupakan sekuel dari The Act of Killing (Jagal) meraih lima penghargaan yaitu Penghargaan Utama Juri (Grand Jury Prize), FIPRESCI Award (Penghargaan Federasi Kritikus Film Internasional) untuk film terbaik, Mouse d'Oro Award (Penghargaan Kritikus Online) untuk film terbaik, Fedeora Award (Federasi Kritikus Film Eropa dan Mediterania) untuk film terbaik Eropa-Mediterania dan Human Rights Nights Award untuk film terbaik bertema hak asasi manusia.

Silence merupakan dokumenter tentang pembantaian massal 1965 di Sumatera Utara. Namun jika The Act of Killing mengambil sudut pandang pelaku pembantaian, maka film ini bertutur dari kacamata korban.

Tokoh sentral dalam film ini adalah Adi Rukun, seorang ahli mata yang kakaknya tewas dibunuh dalam gelombang pembantaian tersebut. Ia bertekad memecah belenggu kebisuan yang menyelimuti korban dan keluarganya, serta mencari pelaku pembunuhan kakaknya.

The Act of Killing sendiri pada bulan Februari lalu meraih penghargaan film dokumenter terbaik di Festival Film dan Televisi Inggris Bafta. Dalam wawancara dengan BBC usai kemenangan di Bafta, Oppenheimer mengatakan kini ia merasa tidak aman jika kembali ke Indonesia.

"Saya sangat ingin kembali," kata Oppenheimer kepada wartawan BBC, Tim Masters.

"Film itu adalah surat cinta saya untuk Indonesia. Di saat yang sama, salah satu hal paling sedih yang saya rasakan setelah merilis film itu adalah saya tidak bisa kembali ke Indonesia dengan aman."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com