Sementara itu, catatan penyelidikan sementara kepolisian menunjukkan kalau korban adalah seorang mahasiswi jurusan arsitektur asal Belgia. Polisi meyakini kalau Manuel adalah pelaku perkosaan itu usai memperoleh tes DNA air liur pelaku yang menempel di tubuh korban. Korban berusia 22 tahun. "Manuel berusia 35 tahun," kata polisi dalam laporannya.
Tindakan kriminal itu terjadi pada Januari silam. Kala itu, korban baru keluar dari bar bersama rekan-rekannya. "Saya merasa sakit dan ingin pulang ke rumah,"tutur korban.
Ternyata, korban tak bisa mendapat taksi resmi. Makanya, dia memilih taksi gelap yang dikendarai Manuel. Sementara, Manuel mengiming-imingi korban dengan tarif murah menuju rumah korban.
Korban pun setuju untuk naik taksi tersebut. Tetapi, bukannya diantar sampai rumah, korban justru mengalami perkosaan oleh pelaku dalam perjalanan tersebut. Penyelidikan polisi juga menunjukkan kalau Manuel pun sempat mencuri ponsel korban.
Penyelidikan polisi pun menunjukkan kalau Manuel, pria beranak tiga itu dikenal suka menawarkan tarif murah untuk mahasiswi yang menggunakan taksinya. Manuel biasa mangkal di Kampus Erasmus di Milan. Polisi curiga Manuel juga melakukan pelecehan seksual kepada perempuan lain yang menjadi penumpangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.