Pada pameran kali ini, Indonesia menempati paviliun seluas 4 meter X 13 meter. Slogan Indonesia untuk pameran itu adalah "Remarkable Indonesia".
Tercatat ada 14 perusahaan asal Indonesia yang ikut ambil bagian. Kebanyakan dari mereka adalah perusahaan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Penjabat Atase Perdagangan KBRI Kairo yang juga Sekretaris I Ekonomi, Lauti Nia Sutedja, menjelaskan bahwa perusahan-perusahaan yang berpartisipasi bergerak di bidang busana, kerajinan tangan, jaket kulit, batik, kopi, tas dan dompet, serta obat-obatan herbal. Di samping itu, perusahaan pengimpor kerajinan tangan Al Ahram Foundation akan turut meramaikan paviliun Indonesia.
Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mehlab, didampingi Menteri Perdagangan Mesir, Mounir Fakhri Abdel Nour, mengunjungi paviliun Indonesia pada pameran bertajuk Cairo International Fair (CIF) ke-47 itu. Dalam kesempatan itu, Mehlab sempat menyebut,"Kami cinta Indonesia."
Selain melihat-lihat produk-produk Indonesia yang dipamerkan, PM Mehlab juga berkenan mengisi buku tamu Indonesia. Sementara, Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Mesir Nurfaizi Suwandi resmi membuka paviliun tersebut.
Setahun silam, paviliun Indonesia dikunjungi lebih dari 15 ribu orang baik para pengusaha Mesir maupun luar Mesir. Perkiraan potensi transaksi untuk melakukan kontrak pembelian mencapai sebesar 2 juta dollar AS jauh lebih rendah dibandingkan dengan keikutsertaan Indonesia pada CIF ke-45 tahun 2012. Kala itu. potensi transaksi sebesar 14,9 juta dollar AS.