Menurut warta AP, wartawan itu bernama Ma Khine dari koran Daily Eleven. Perempuan itu divonis bui tiga bulan oleh pengadilan negara bagian Kayah di timur Myanmar.
Sejak pemerintahan reformis Presiden Thein Sein pada 2011, kebebasan pers di Myanmar mendapat angin segar. Pemerintah mengeluarkan kebebasan penghapusan sensor serta publikasi media massa oleh swasta. Sebelumnya, sejak 50 tahun silam, kebebasan pers seolah tabu di Myanmar.
Sementara itu, kasus yang menimpa Ma Khine adalah kali pertama sejak kebebasan pers di negeri itu kembali mengemuka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.