Juru Bicara China Airlines Pierre Yang mengatakan, kerja sama itu menempatkan 90 persen kepemilikan saham di Grup China Airlines. Sementara itu, sisanya, 10 persen saham menjadi milik Tiger Airways.
Sementara itu, dalam sambutan pada hari ulang tahun (HUT) ke-54 China Airlines di Bandar Udara Internasional Taoyuan Taiwan, chief executive officer (CEO) maskapai penerbangan itu, Sun Huang-hsiang, mengatakan kalau maskapai baru akan bernama Tigerair Taiwan. Maskapai itu akan melayani destinasi Asia Timur Laut, Asia Tenggara, Hongkong, Makau, dan China Daratan. "Potensi pasar maskapai penerbangan berbiaya rendah di kawasan-kawasan itu menjanjikan," kata Huang-hsiang.
Dalam rencana kerja, maskapai baru itu akan menambah armada pesawatnya menjadi 12 unit. "Penambahan itu selama tiga tahun ke depan," kata Sun Huang-hsiang.
Pada bagian sebaliknya, CEO Tiger Airways Koay Peng Yen mengatakan kalau kerja sama kedua maskapai penerbangan itu bakal menghadirkan perubahan baru. "Kehadiran maskapai baru itu mengubah peta bisnis penerbangan di Thailand," katanya.
China Airlines didirikan sejak 1959. Maskapai penerbangan itu kini mempunyai 109 jurusan pada 29 negara, termasuk di dalamnya adalah angkutan kargo.
Sementara itu, Tiger Airways didirikan pada tahun 2004. Maskapai penerbangan ini adalah anak usaha dari Grup Singapore Airlines. Sekarang, Tiger Airlines melayani 50 jurusan pada 13 negara di Asia Pasifik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.