Koran Bild menyebut Riyadh mulanya berniat membeli lima kapal selam tipe 209, ditambah 25 kapal lagi untuk jangka panjang dengan transaksi senilai 12 miliar euro.
Kanselir Jerman, menurut laporan Bild, dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Kerajaan Arab Saudi musim panas lalu, sudah mengindikasikan akan dilakukannya pengecekan terhadap proposal persenjataan Riyadh sesegera mungkin setelah terbentuknya pemerintahan baru Jerman pasca pemilu bulan September.
Kubu konservatif pimpinan Kanselir Jerman Angela Merkel saat ini tengah terlibat dalam pembicaraan membentuk pemerintahan dengan kubu kiri tengah Partai Sosial Demokrat untuk sebuah koalisi besar.
Seorang juru bicara pemerintahan Jerman menolak memberi komentar tentang renacana ini. Demikian tulis kantor berita AFP.
Sementara di Riyadh, pejabat resmi sangat jarang memberi komentar terkait kontrak-kontrak semacam ini.
Industri peralatan berat Jerman, ThyssenKrupp, yang menurut laporan Bild akan menjadi produsen senjata-senjata canggih ini nanti, menurut koran itu, menyatakan bantahan dengan menyebut "tak ada pesanan kapal selam dari Arab Saudi".
Bisnis senjata Jerman ke Arab Saudi sempat memunculkan kritik pedas dari kalangan partai oposisi, terutama setelah muncul berbagai aksi pemberangusan HAM di banyak wilayah di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir ini.
Sementara selama puluhan tahun Jerman sendiri tak menjual peralatan perangnya ke Saudi karena khawatir terhadap isu HAM dan mengkhawatirkan keamanan Israel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.