Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Islam Terbesar di Australia Terancam Ditutup

Kompas.com - 31/10/2013, 21:09 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com — Sekolah Muslim terbesar di Australia, Malek Fahd Islamic School, terancam ditutup dalam waktu dekat setelah Dewan Pengawas Pendidikan New South Wales (NSW) merekomendasikan agar izin sekolah itu tidak diperpanjang pada tahun 2014.

Dari salinan surat Menteri Pendidikan NSW, Adrian Piccoli, pada Rabu (29/10/2013) yang diperoleh ABC, disebutkan Menteri Picolli prihatin dengan nasib sekolah tersebut. Dia mengatakan Dewan Pengawas Pendidikan telah merekomendasikan agar dirinya tidak memperpanjang izin bagi sekolah TK hingga kelas 12 itu pada tahun 2014 mendatang.

Di antara alasan yang dipertanyakan adalah jumlah kehadiran, seritifikasi kurikulum sekolah menengah, kualitas pendidikan, dan keamanan lingkungan dan bangunan sekolah.

Dewan pengawas yang mendatangi langsung sekolah tersebut pekan ini mengakui tengah mempertimbangkan apakah sekolah tersebut sudah memenuhi persyaratan pendaftaran dan akreditasi sekolah.

Dewan tercatat baru kali ini merekomendasikan untuk tidak memperpanjang izin sekolah dalam lima tahun terakhir. Nasib sekolah Islam itu akan ditentukan dalam pertemuan Dewan Pengawas Pendidikan NSW pada 10 Desember mendatang.

Saat ini Malek Fahd hanya mengantungi izin pendaftaran sekolah sementara dengan status izin pendaftaran diturunkan di tengah masalah keuangan tahun lalu. Sekolah itu tercatat memiliki 2.500 murid, termasuk 2.100 orang di kampus Greenacre, Sydney.

Lebih dari tiga perempat sekolah independen didanai pemerintah negara bagian dan juga pemerintah federal.

Sudah maksimal

Meski menyandang predikat sebagai sekolah Muslim terbesar, Malek Fahd dipimpin oleh kepala sekolah yang beragama Kristen, Dr Ray Barret, yang harus mengatasi isu ini.

Barrett berpengalaman memperbaiki sekolah bermasalah, termasuk sekolah Muslim di Canberra. Dia merupakan kepala sekolah keempat dalam kurun waktu dua tahun terakhir, setelah kepala sekolah sebelumnya diberhentikan.

Barrett mengatakan dirinya prihatin dengan ancaman penutupan sekolahnya. Namun, ia mengaku sudah melakukan yang terbaik. "Kami telah melakukan perbaikan yang dibutuhkan yang diminta dewan pengawas sekolah, dan kami sudah berbuat maksimal untuk memenuhi persyaratan tersebut," katanya.

Dr Barrett mengatakan, isu mengenai sekolahnya sebagian besar terkait masalah dokumen semata. Ia mencontohkan perangkat lunak untuk menyimpan data absensi siswa tidak menggunakan kode yang tepat dan staf tidak memperbarui jumlah kedatangan di kampus Greenacre kepada dewan kota.

Sementara itu, menanggapi rencana penutupan ini, orangtua siswa merasa resah. Sekretaris Asosiasi Orangtua Siswa dan teman Malek Fahd, Hannah Masri, mengatakan, sejumlah orangtua murid prihatin dengan isu kelanjutan pendanaan dan administrasi, tetapi puas dengan respons sekolah.

Menurutnya, orangtua murid dan calon orangtua murid tidak terlalu mempersoalkan izin sementara yang disandang sekolah Malek Fahd. Namun, mereka puas dengan standar akademis dan kesejahteraan di sekolah tersebut.

"Di samping masalah keuangan atau yang lain, sekolah ini terbilang bagus. Saya menyekolahkan anak di sini karena latar belakang akademi dan pendidikan moralnya. Para pengajar di sini juga sangat hebat," ujar Masri.

Masri mencurigai sekolah ini telah dijadikan sasaran empuk.

"Ada sekolah lain yang memiliki dananya juga dibekukan, tetapi tidak dipersoalkan. Menjadi sekolah Islam terbesar di Australia tidak berarti itu berbeda dengan sekolah lainnya. Saya yakin bahwa masalah akan diselesaikan."

Pemerintah federal Australia tahun lalu membekukan dana sekolah dan meminta untuk mengembalikan dana hibah sebesar 9 juta dollar atas tuduhan dana yang diberikan kepada sekolah nonprofit itu telah disalurkan kepada Federasi Dewan Islam Australia.

Kucuran dana itu diduga disalurkan dengan berkedok "biaya manajemen" dan pembayaran sewa surut. Namun, tuduhan itu dibantah pihak sekolah yang saat ini telah mengajukan banding atas tuduhan itu di pengadilan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com