Pada Selasa (8/10), sehari sebelum pemungutan suara dimulai, aplikasi smartphone milik Komisi Pemilihan Umum Pusat telah merilis hasil yang menunjukkan Presiden Ilham Aliyev memenangkan 73 persen suara. Keluarga Aliyev telah berada di pucuk pimpinan di negara di Laut Kaspia itu selama empat dekade.
Setelah pemungutan suara ditutup pada Rabu, komisi itu mengatakan bahwa Aliyev meraih kemenangan 85 persen suara. Pesaing terdekatnya, Jamil Hasanli, membuntuti dengan perolehan kurang dari 6 persen, kata komisi tersebut.
Pada Kamis, Komisi itu meminta maaf atas pengumuman hasil yang muncul sebelum hari pemilihan dengan mengatakan bahwa apa yang muncul di aplikasi smartphone itu hanya sebuah uji coba di salah satu TPS yang dilakukan pengembang piranti lunak. Komisi itu menyatakan "penyesalan yang mendalam " atas "kekeliruan tersebut."
Hasanli menyebut pemilihan penuh kecurangan dan menuntut pemilihan ulang. "Ilham Aliyev tidak berhak mewakili rakyat Azerbaijan," katanya. "Pemilu ini tidak mencerminkan keinginan rakyat."
Para pengamat dari Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Kamis, mengatakan, bahwa pemilu itu dinodai pembatasan selama kampanye dan pelanggaran serius selama pemungutan dan penghitungan suara. Pemungutan suara "dinadoi pembatasan kebebasan berekspresi, berkumpul dan berserikat yang tidak menjamin para kandidat," kata kelompok itu. OSCE menyebut adanya penahanan, tuntutan pidana, laporan tentang serangan fisik dan tekanan lainnya terhadap wartawan serta liputan media yang tidak proporsional dari presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.