Sementara itu di lokasi gempa di wilayah Awaran, tim penyelamat masih terus menemukan korban tewas di bawah reruntuhan bangunan.
"Putri saya tewas saat rumah saya ambruk. Saya juga ada di dalam rumah namun berhasil lari," kata Gul Januri (70).
"Kini kami terpanggang matahari. Kami butuh tempat berlindung," tambah Gul.
Di desa Labash, dekat Awaran, lebih dari 3.000 rumah ambruk, sedangkan rumah-rumah yang masih berdiri pada umumnya mengalami kerusakan parah.
Kondisi menyedihkan ini dipersulit dengan fakta bahwa kawasan kering itu adalah basis pemberontak Baluch, yang ingin merdeka dari Pakistan.
Kelompok ini setidaknya dua kali menembakkan roket yang nyaris mengenai halikopter yang membawa para perwira militer yang akan bertugas di daerah bencana.
Satu roket nyaris mengenai sebuah helikopter yang ditumpangi seorang jendderal yang mengepalai Badan Pengelolaan Bencana Nasional.
Sehari sesudahnya tembakan roket hampir menghancurkan dua helikopter yang membawa bantuan.
Kelompok pemberontak juga menguasai pegunungan yang dilintasi jalan raya. Sehingga mengirim bantuan lewat jalan raya sangat berisiko mengalami penjarahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.