Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Rusia: Kami Harus Bisa Kembangkan Rudal Baru 2 Tahun ke Depan

Kompas.com - 05/02/2019, 21:05 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menyatakan negaranya harus bisa mengembangkan sistem rudal terbaru.

Pernyataan itu dia sampaikan terkait ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) soal perjanjian nuklir era Perang Dingin.

Dilaporkan AFP Selasa (5/2/2019), AS berulang kali menuduh Rusia telah melanggar Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF).

Baca juga: Rusia: Rencana Sistem Pertahanan Rudal Luar Angkasa AS Tidak Bertanggung Jawab

Pada Jumat pekan lalu (1/2/2019), Presiden AS Donald Trump mengumumkan penangguhan partisipasi INF, dan bakal menarik diri dalam enam bulan ke depan.

Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian merespon ucapan Trump dengan mengumumkan sikap yang sama sehari berselang (3/2/2019).

Banyak analis meyakini jika kedua negara meninggalkan perjanjian yang ditandatangani pada 1987, maka perlombaan senjata bakal dimulai.

Dalam pertemuan dengan pejabat Kementerian Pertahanan Rusia, Shoigu menuturkan mereka harus membangun sistem pertahanan baru dalam dua tahun ke depan.

Dia mengatakan selama 2019-2021, Rusia harus bisa membangun versi darat sistem Kalibr dilengkapi dengan rudal jelajah jarak jauh yang terbukti di Suriah.

"Dalam periode yang sama kita juga harus membangun sistem rudal darat yang diperkuat dengan rudal hipersonik jarak jauh," ujarnya dalam rapat.

Shoigu menuturkan, rencana pertahanannya sudah mendapat persetujuan dari Putin. Adapun INF yang disepakati AS serta Uni Soviet memiliki beberapa syarat.

Yakni kedua negara dilarang mengembangkan rudal yang bisa menjangkau jarak 500-5.500 km, dan diluncurkan dari darat. Namun tidak memuat rudal yang diluncurkan dari laut maupun udara.

Pakar militer berkata, mengubah sistem rudal laut maupun udara ke versi darat bakal menguntungkan Negeri "Beruang Merah".

Sebabnya, produksi rudal sejenis itu bisa dilakukan dengan cepat dan tentunya dengan biaya yang terjangkau bagi Rusia.

Selain itu dengan biaya yang murah, pakar pertahanan menyatakan Rusia bisa menempatkannya sesuai dengan target Eropa.

Shoigu kemudian memerintahkan juga petinggi kemenhan untuk mengembangkan jangkauan rudal yang sudah mereka tempatkan saat ini.

Dalam pernyataannya Sabtu, Putin menegaskan pihaknya tidak akan menempatkan rudal di Eropa kecuali AS yang memulainya.

Baca juga: Rusia Ungkap Detail Jarak Jangkauan Rudal yang Dipermasalahkan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com