Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Layar Rusak, 2 Pelancong Hanyut di Samudera Selama 5 Bulan

Kompas.com - 27/10/2017, 20:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pelayaran dari Hawaii menuju Tahiti yang dilakukan Jennifer Appel dan Tasha Fuiaba, bersama seekor anjingnya pada Mei lalu, seharusnya menjadi perjalanan yang menyenangkan.

Namun, kerusakan mesin dan layar membuat kapal mereka terombang-ambing di lautan selama lima bulan.

Mereka baru ditemukan oleh kapal Amerika Serikat, USS Ashland, Rabu (25/10/2017) waktu setempat.

Kekacauan itu dimulai ketika telepon genggam Appel terjatuh, sehari setelah mereka berlayar.

Kemudian, tali layar terlilit (spreader failure), membuat kapal tidak bisa bermanuver secara sempurna.

Puncaknya, pada 30 Mei 2017, badai menerjang dan membanjiri ruang mesin, serta menghancurkan peralatan komunikasi yang ada di kapal.

Baca juga : Alat Navigasi Tertua di Dunia Ditemukan di Kapal Vasco da Gama

Meski kehilangan sistem navigasi, dan kapal mengalami kerusakan parah, baik Appel dan Fuiaba mengaku masih optimistis bisa mencapai Tahiti.

Namun, mereka mulai putus asa karena hingga dua bulan, mereka tidak menemukan siluet daratan.

Appel pun berinisiatif melakukan panggilan darurat. Tapi, jarak mereka yang terlalu jauh dari sinyal membuat panggilan itu sia-sia.

"Kami depresi. Namun, hanya ini yang bisa kami lakukan. Karena itu, kami pun tidak berhenti berharap," kata Appel kepada Sky News.

Penantian itu pun berbuah, setelah 98 hari.

Sebuah kapal nelayan Taiwan menangkap sinyal mereka tengah berada 1.448 kilometer di sebelah tenggara Jepang.

Lokasi tersebut berjarak 8.046 kilometer dari destinasi akhir mereka di Tahiti. Jarak tersebut nyaris sama jauhnya dengan jarak antara Sabang dan Merauke yang sejauh 8.514 kilometer.

Kapal nelayan itu meneruskan pesan tersebut kepada Penjaga Pantai AS, dan mereka langsung mengirimkan USS Ashland.

Appel menyebut momen tersebut sangatlah emosional.

"Melihat orang-orang yang mengabdikan diri pada negara menjemput kami adalah sebuah momen yang sangat berkesan," tutur Appel.

Baca juga : Kapal Tongkang Tarik 14 Rumah Rakit yang Hanyut Dihantam Puting Beliung

Ibu Appel, Joyce Appel, mengaku yakin anaknya masih hidup meski tidak ada kabar selama lima bulan terakhir.

Selama lima bulan itu, untuk memenuhi kebutuhan perut, Appel, Fuiaba, dan anjing mereka memakan bubur gandum dan pasta.

Untuk minum, mereka menggunakan pemurni air. Untung saja, kebutuhan pokok itu mereka bawa sebagai persediaan selama setahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com