SEOUL, KOMPAS.com - Walaupun Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, tampaknya lebih menerima pendekatan keras Washington untuk menekan Pyongyang agar menghentikan program nuklirnya, pemerintahannya di Seoul berencana mengirim bantuan kemanusiaan ke Korea Utara (Korut).
Bantuan yang akan dikirim Seoul ke Pyongyang senilai delapan juta dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 106 miliar.
“Telah merupakan sikap yang mendasar pemerintah kami untuk terus memberi bantuan kemanusiaan bagi anak-anak, wanita hamil, dan lapisan masyarakat lemah, bagaimana pun keadaan politiknya,” kata Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Baik Tae-hyun, Senin (18/9/2017).
Baca: Korsel Hentikan Bantuan ke Korut
Moon adalah seorang pemimpin liberal dan mantan pembela hak azasi manusia. Ia memangku jabatan presiden pada Mei 2017 setelah pemakzulan presiden konservatif, Park Geun-hye atas tuduhan korupsi dan penyuapan.
Presiden Moon mengambil pendekatan dua jalur untuk menyeimbangkan sanksi ekonomi dan mengusahakan dialog dengan Korut untuk meredakan ketegangan dalam jangka panjang.
Namun, setelah Korut melakukan percobaan nuklir yang keenam bulan ini, pemerintahan Moon memberi indikasi perubahan pendekatan.
Korsel akan beralih dari dialog ke dukungan yang lebih sepenuhnya bagi strategi “tekanan maksimum” Presiden AS Donald Trump, yang menekankan sanksi ekonomi.
Selain itu juga ancaman tindakan militer untuk memaksa pemerintahan Kim Jong-un di Pyongyang menghentikan program senjata nuklirnya, kalau tidak, akan menghadapi kemungkinan kejatuhannya.
Baca: Korsel Tawarkan Bantuan ke Korut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.