Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak Tukang Batu yang Jadi Presiden Selama 38 Tahun...

Kompas.com - 24/08/2017, 06:15 WIB

KOMPAS.com - Namanya Jose Eduardo dos Santos, Presiden negara kaya minyak di Afrika, Angola.

Bulan ini, dia lengser dari jabatan itu setelah berkuasa selama 38 tahun, tepatnya sejak September 1979.

Bagaimana ia bisa berkuasa sedemikian lama? Dan, meski berkuasa 38 tahun, mengapa namanya sangat jarang terdengar di panggung politik internasional?

Do Santos adalah anak tukang batu yang bergabung ke Partai Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola, MPLA, saat masih berusia belia.

Dengan cepat kariernya naik, ketika Angola merebut kemerdekaan dari Portugal pada tahun 1970-an.

Pada 1979, menyusul meninggalnya pemimpin Angola, Agostinho Neto, karena kanker, Dos Santos disumpah menjadi Presiden.

Fakta ini menunjukkan, sebagai salah satu pemimpin negara paling lama, Dos Santos naik ke puncak kekuasaan tanpa melalui pemilihan oleh rakyat.

Masa jabatannya sebagai Presiden hanya kalah dari pemimpin Guinea Khatulistiwa, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo.

Sejumlah pegiat di Angola mengatakan pemusatan kekuasaan di satu tangan membuat Dos Santos mampu bertahan lama.

Politisi berusia 74 tahun ini mengangkat jenderal-jenderal angakatan bersenjata dan hakim-hakim senior di lingkungan peradilan.

"Mereka yang dianggap sebagai lawan-lawan politik dilemahkan," kata pegiat LSM, Elias Isaac kepada harian Inggris, The Guardian.

"Para lawan politik, baik itu jenderal, polisi, maupun politisi, ia lemahkan. Para lawan diberi berlian, bidang usaha, dan kekayaan," ungkap Isaac.

Hingga era 1990-an MPLA, sebagai partai berkuasa, memiliki kewenangan besar. Namun sejak itu kekuasaan dikonsentrasikan dan dikonsolidasikan ke tangan Dos Santos.

Tidak bergaya flamboyan

Faktor lain yang membuat sosoknya kalah terkenal dibandingkan pemimpin Zimbabwe Robert Mugabe atau Mobutu Seseseko dari Zaire/Republik Demokratik Kongo adalah gaya hidupnya yang tidak flamboyan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com