Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Bendera China dan Katana, Pria Ini Tikam Polisi di Luar Kantor Presiden

Kompas.com - 18/08/2017, 14:22 WIB

TAIPEI, KOMPAS.com – Seorang warga Taiwan, yang memegang pedang samurai, katana dan membawa bendera nasional China, melukai seorang polisi militer di luar kantor Presiden Taiwan, Jumat (18/8/2017) ini.

Pihak berwenang mengatakan, pria Taiwan itu ditangkap di lokasi kejadian, seperti dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.

Saat ditangkap, pria itu mengekspresikan pandangan politiknya setelah mencuri katana dari museum sejarah di dekatnya.

Kantor kepresidenan yang terletak di pusat ibu kota Taipei merupakan markas besar dari Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen.

Hubungan dengan pemerintah China telah memburuk sejak Tsai menjabat tahun lalu karena dia menolak untuk menyetujui sikap Beijing yang menganggap Taiwan adalah bagian dari "satu China".

Baca: Presiden Baru Taiwan Serukan 'Dialog Positif' dengan China

Taiwan adalah negara pulau dengan sistem demokrasi yang berkuasa secara otonom, namun Beijing tetap melihatnya sebagai bagian dari wilayahnya untuk dipersatukan kembali.

Penyerang "mengambil palu dan memecahkan kotak display di museum sejarah itu untuk mencuri pedang samurai", kata seorang pejabat polisi yang menangani insiden tersebut, yang tidak ingin namanya disebut, kepada kantor berita AFP.

"Sebuah bendera nasional China ditemukan di ranselnya, dia mengatakan ingin menyatakan sikap politiknya dengan pergi ke kantor kepresidenan," kata pejabat tersebut.

Pria tersebut, yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarganya Lu, menikam petugas keamanan di dekatnya saat korban berusaha menghalanginya memasuki kompleks museum dari gerbang samping, kata juru bicara kepresidenan, Alex Huang.

Lu saat ini sedang diinterogasi oleh polisi. Sedangkan petugas yang terluka dalam kondisi stabil setelah dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan, kata Huang.

Media lokal mengatakan, penjaga tersebut telah ditikam di leher dan bahwa kantor kepresidenan mengadakan acara keluarga untuk stafnya pada saat itu.

Baca: AS Jual Senjata 1,4 Miliar Dollar AS ke Taiwan, China Protes Keras

Tayangan di TV menunjukkan Lu diusir oleh empat petugas dan dimasukkan ke dalam mobil polisi di pintu samping kantor kepresidenan, yang telah ditutup sejak serangan tersebut.

Pada November 2014, seorang sopir mencoba untuk membenturkan kendaraannya ke pintu depan kediaman presiden dengan mengatakan bahwa dia memprotes kebijakan kesehatan pendahulu Tsai, Ma Ying-jeou, yang berkuasa pada saat itu.

Pada Januari 2014, seorang pria mengemudikan truknya dan masuk ke gerbang utama kantor kepresidenan dan mengatakan bahwa dia memprotes persidangan yudisial yang melibatkan mantan istrinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com