Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hidup Putri Mantan Presiden yang Berujung di Sel Penjara...

Kompas.com - 28/07/2017, 17:05 WIB

MOSKWA, KOMPAS,com - Putri sulung mendiang Presiden Uzbekistan Karimov, Gulnara Karimova yang pernah menjadi tokoh sosial, perancang busana, dan bahkan penyanyi terkemuka, dijebloskan ke penjara. 

Dia dituduh berbuat curang dan melakukan aksi pencucian uang secara besar-besaran.

Dalam sebuah pernyataan Kantor Jaksa Penuntut Umum Uzbekistan yang dikutip AFP, Jumat (28/7/2017), mengatakan, Gulnara Karimova dikenai sanksi atas kejahatan tersebut.

Karimova yang kini telah berusia 45 tahun adalah putri tertua presiden otoriter di negeri bekas Uni Soviet.

Karimov meninggal dunia, setelah mengalami serangan stroke pada bulan September tahun lalu.

Karimova sempat digadang-gadang untuk menggantikan posisi sang ayah.

Sebelumnya, Karimova telah menjadi tokoh terkenal yang bertugas di pos diplomatik, termasuk sebagai duta besar Uzbekisan, untuk PBB di Jenewa.

Dia juga sempat menggelar pekan mode, memiliki rangkaian produk perhiasannya sendiri, dan bahkan merilis single pop dengan nama Googoosha.

Selain itu, perempuan ini juga menjalankan saluran televisi hiburan.

Dalam sebuah pernyataan, unit kejahatan terorganisasi dari Kantor Jaksa Agung mengatakan, Karimova adalah anggota kelompok kriminal yang mengendalikan aset senilai lebih dari 1,3 miliar dolar AS di 12 negara.

Aset tersebut termasuk properti London senilai 29,95 juta dollar AS, dan hotel di Dubai senilai 67,4 juta dollar AS.

Di antara daftar panjang tuduhan terhadap Karimova, dia disebut menipu aset yang didapat senilai 595 juta dollar AS, dan menerima suap sebesar 869,3 juta dollar AS yang dibayarkan ke rekening luar negeri.

Karimova, telah dilaporkan berada di bawah tahanan rumah di negara ini sejak tahun 2014, setelah secara terbuka bertengkar dengan ibu dan adik perempuannya Lola di Twitter.

Dia pun tidak menghadiri pemakaman ayahnya.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC pada bulan Desember, anak laki-laki Karimova yang tinggal di London, Islam Karimov Jr (23) meminta pihak berwenang di Uzbekistan untuk membuktikan bahwa ibunya masih hidup dan sehat.

Karimova menjadi subyek penyelidikan korupsi yang menargetkan firma telekomunikasi barat, yang oleh para penyelidik AS dan Eropa disebut membayar miliaran dollar AS, untuk mengamankan akses ke pasar nasional.

Jaksa Swiss dilaporkan menanyainya di Tashkent pada bulan Desember lalu, dan membatalkan rumor tentang kemungkinan kematian Karimova.

Baca: Pembatasan Praktik Poligami Picu Polemik di Uzbekistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com