Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai di Selandia Baru Resmi Dianggap Setara dengan Manusia

Kompas.com - 16/03/2017, 14:15 WIB

AUCKLAND, KOMPAS.com - Sebuah sungai di Selandia Baru menjadi yang pertama di dunia memiliki hak hukum yang setara dengan manusia.

Hal ini menjadi kemenangan bagi suku Maori setelah upaya hukum yang mereka lakukan selama 170 tahun terakhir.

Parlemen Selandia Baru akhirnya menyetujui undang-undang yang mengizinkan sungai Whanganui atau sungai Tha Awa Yiki untuk membela kepentingannya sendiri.

Sungai itu nantinya akan diwakili dua pihak. Satu pihak ditunjuk oleh komunitas Maori atau Iwi dan pihak lainnya ditunjuk pemerintah.

Chris Finlayson, jaksa agung Selandia Baru, mengatakan, hal ini merupakan langkah baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meski demikian, keputusan ini bukan hal yang aneh karena sama saja memberikan status hukum untuk sebuah perusahaan.

"Saya paham sebagian orang akan menganggap aneh memberikan status hukum layaknya manusia untuk sumber daya alam semacam ini, tetapi ini sama saja dengan status hukum bagi perusahaan atau komunitas," ujar Finlayson.

"Langkah untuk memberikan status hukum personal kepada sebuah sungai adalah hal yang unik. Te Awa Tupua akan memiliki identitas legalnya sendiri dengan semua hak dan kewajibannya," tambah Finlayson.

Sungai berpemandangan indah yang merupakan sungai terpanjang ketiga di Selandia yaitu sekitar 289 kilometer.

Komunitas lokal sudah memperjuangkan pengakuan atas hubungan mereka dengan sungai itu sejak 1850-an, termasuk upaya hukum selama 80 tahun yang menjadi proses litigasi terpanjang di dalam sejarah Selandia Baru.

Gerard Albert, juru bicara warga Maori mengatakan, komunitas suku asli Selandia Baru itu sudah lama prihatin atas nasib sungai tersebut.

"Kami selalu percaya bahwa Sungai Whanganui adalah bagian yang tak terpisah dengan elemen spiritual dari pegunungan di bagian tengah Pulau Utara hingga ke laut," ujar Albert.

"Perjuangan kami panjang dan berat. Kini kami bisa menutup buku ini dan menjadikannya bagian dari sejarah kami. Esok kami akan memulai perjuangan baru," tambah Albert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com