Belum Gajian, Pasukan Polisi Sebuah Kota di Brasil Mogok Kerja

BRASILIA, KOMPAS.com - Pemerintah kota Victoria di wilayah timur Brasil, Senin (6/2/2017), meminta bantuan militer setelah polisi kota itu melakukan aksi mogok kerja.

Penjabat gubernur negara bagian Espirito Santo, Cesar Colnago meminta Presiden Michel Temer untuk mengirim tentara nasional untuk mengamankan warganya.

Polisi, yang dibantu kerabat dan simpatisan, memblokade kantor-kantor polisi sejak akhir pekan lalu sebagai bentuk protes tertundanya gaji mereka.

Alhasil, selama akhir pekan lalu tak ada patroli polisi dan ujungnya angka kejahatan langsung melonjak.

Stasiun televisi Globo menayangkan sebuah rekaman video yang diambil dari sebuah telepon genggam. Rekaman itu menunjukkan sejumlah bus yang dirusak dan dibakar, penjarahan toko, dan warga yang lari ketakutan.

Para siswa yang seharusnya berangkat ke sekolah terpaksa tinggal di rumah akibat kondisi yang tak terkendali itu.

"Sekolah akan tetap tutup tergantung kondisi keamanan," kata juru bicara kantor wali kota Vitoria, ibu kota negara bagian Espirito Santo.

Sementara itu, kepala keamanan negara bagian Andre Garci lewat akun Facebook-nya mengatakan, kepala kepolisian sudah diberhentikan dan komandan baru ditugaskan untuk memulihkan ketertiban.

"Pembicaraan akan digelar dengan para polisi yang mogok tetapi dengan syarat mereka kembali bertugas ke jalanan," ujar Garcia.

"Semua cara akan kami lakukan untuk kembali menertibkan jalanan," Garcia menegaskan.

Kota Vitoria memiliki penduduk sekitar 1,8 juta jiwa dan terletak di timur laut kota Rio de Janeiro.