KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku, meskipun dia menghormati Presiden Rusia Vladimir Putin, namun bukan berarti mereka pasti akan akur.
“Lebih baik AS akur dengan Rusia daripada tidak," kata Trump kepada Fox News dalam sebuah wawancara, Minggu (5/2/2016).
"Dan, apabila Rusia membantu kita dalam perang melawan ISIS, yang merupakan perang besar, dan terorisme di seluruh dunia, itu hal yang bagus,” sambung Trump.
“Lalu, apakah saya akan akur dengan Putin? Saya tidak tahu,” imbuh dia.
Lebih jauh Trump ditanya mengenai kekejaman yang dilakukan Putin di masa lampau, dan bagaimana bisa Trump menghormatinya mengingat sejarah yang kelam itu?
Trump hanya mengibaratkan Rusia tak beda dengan AS.
“Ada banyak pembunuh. Kita juga punya banyak pembunuh. Menurut Anda? Negara kita tidak bersalah?” ungkap Trump.
Sebelumnya, badan-badan intelijen AS telah menuduh Rusia meretas komputer-komputer yang terkait dengan Partai Demokrat.
Hal itu dilakukan sebagai bagian dari kampanye besar-besaran yang bertujuan mencampuri hasil pemilihan Presiden AS.
Baca: Intelijen AS: Putin Perintahkan Serangan Siber untuk Menangkan Trump
Sementara, dalam sejumlah kesempatan Trump kerap mengungkapkan pujiannya kepada Putin.
Bahkan, beberapa kali sejak dia memegang jabatan sebagai Presiden, Trump menyebut bakal membangun kerjasama yang kuat dengan Rusia.
Baca: Putin dan Trump Akan Gelar Pembicaraan Lewat Telepon
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.