Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Filipina Tutup 23 Tambang Perusak Lingkungan

Kompas.com - 02/02/2017, 20:54 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Pemerintah Filipina, Kamis (2/2/2017), memerintahkan penutupan puluhan tambang setelah hasil investigasi menunjukkan tambang-tambang itu mencemari sungai dan menggunduli hutan.

Sebagian besar tambang yang ditutup itu memproduksi nikel dan separuh bahan mentah yang diekspor sebagai bahan pembuat baja.

Menteri Lingkungan Filipina Gina Lopez mengatakan, 23 tambah itu ditutup terutama karena mencemari sungai dan membabat hutan.

Sedangkan lima tambang dihentikan sementara operasinya serta nasib beberapa tambang lainnya belum diputuskan.

"Keputusan soal pencemaran sungai tak bisa dinegosiasikan. Anda tak bisa dan tak boleh membahayakan sumber air bersih bagi warga Filipina," ujar Lopez.

"Uang sebanyak apapun tak bisa menjamin kehidupan rakyat Filipina. Saya tak peduli," tambah Lopez.

Keputusan Lopez ini mendapatkan dukungan penuh Presiden Rodrigo Duterte karena sang menteri dianggap memihak kepada rakyat miskin Filipina.

Filipina adalah pemasok terbesar bijih nikel di dunia dengan pelanggan utama China. Keputusan ini diyakini akan memicu kenaikan harga bijih nikel di dunia.

Kelompok pengusaha tambang Filipina memperingatkan bahwa keputusan ini akan mengganggu produksi nikel negeri itu dan menghambat investasi asing dalam sektir pertambangan.

Para pengusaha ini juga menuding menteri Gina Lopez tak memberi kesempatan bagi para pengusaha untuk menyesuaikan diri dengan temuan pemerintah.

Keputusan penutupan puluhan tambang ini merupakan hasil dari proses audit yang dilakukan pemerintah sejak Juli tahun lalu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com