Teroris Serang Turis di Jordania, 14 Orang Tewas dan 22 Orang Terluka

AMMAN, KOMPAS.com - Serangkaian serangan penembakan terjadi di Jordania, Minggu (18/12/2016) waktu setempat, di antaranya di sebuah kastil Crusader di kota Karak yang banyak didatangi turis atau wisatawan.

Hingga Minggu (18/12/2016) malam, belum ada pihak yang mengklaim tanggungjawab. Pihak berwenang belum mengungkap rincian kaitan lain antara kelompok tersebut dan kelompok ekstremis lain di Suriah.

Pihak berwenang di Jordania mengatakan, pasukan keamanan telah membebaskan sejumlah wisatawan asing yang terjebak di dalam sebuah kastil abad pertengahan di pusat kota Karak.

Sebelumnya mereka terjebak serangan sekelompok orang bersenjata yang menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 22 orang lainnya, termasuk polisi dan warga sipil.

Surat kabar The Jordan Times melaporkan, seorang perempuan Kanada dan sedikitnya lima polisi termasuk di antara korban yang tewas.

Bersama mereka juga ditemukan empat orang lain yang juga tewas dan kemudian diidentifikasi oleh sumber-sumber keamanan sebagai teroris.

Laporan itu menyatakan, sebagian besar korban berasal dari tempat lain di kota pegunungan yang berpenduduk 70.000 orang itu, sebelum sekelompok orang bersenjata menyerbu kastil abad ke-12 yang tampaknya merupakan salah satu tujuan wisata paling populer.

Surat kabar itu mengutip juru bicara keamanan mengatakan, operasi keamanan selama lima jam berhasil membebaskan beberapa warga sipil yang terjebak di kastil itu.

Ada pula warga sipil di dekat kastil itu yang dievakuasi karena seluruh pintu masuk utama ke kota itu ditutup aparat.

Polisi mengatakan, kelompok bersenjata itu memasuki Karak dari Qatraneh, sebuah kota yang terletak sekitar 30 kilometer di timur laut kota itu.

Jordania – yang dinilasi sebagai oasis stabilitas di kawasan Timur Tengah yang penuh gejolak – ikut serta dalam serangan udara pimpinan Amerika Serikat untuk melawan ekstremis Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah dan Irak.