Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Park Berderai Air Mata, Minta Maaf, dan Siap Diperiksa

Kompas.com - 04/11/2016, 09:37 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan, Park Geun-Hye, Jumat (4/11/2016), dengan berderai air mata meminta maaf kepada rakyatnya atas skandal korupsi yang mengguncang pemerintahnya.

Park Geun-hye (64) juga menyatakan bahwa dirinya siap untuk dimintai keterangan oleh aparat yang berwenang dalam mengusut skandal yang memalukan dirinya itu.

Dalam pidato kedua, dalam 10 hari ini, kepada bangsanya, Park menyatakan bertanggung jawab penuh atas skandal yang merusak dan melibatkan sahabat karibnya, Choi Soon-sil (60).

Menurut Park, “hatinya hancur” karena skandal politik yang mengguncang dan memalukan pemerintahnya. Ia mengatakan, akan bekerja sama dengan jaksa dalam penyelidikan kasus itu.

Jaksa, kata Park, harus menjelaskan apa yang terjadi dan bahwa setiap orang yang terlibat, termasuk dirinya sendiri,  harus bertanggung jawab jika terbukti bersalah.

"Sulit untuk memaafkan diriku sendiri dan saya tidur pada waktu malam dengan perasaan sedih,” kata putri mantan Presiden Korsel, Park Chung-hee, dengan suara bergetar.

Sahabat lamanya, Choi Soon-sil, diduga telah menggunakan kedekatan dirinya dengan presiden untuk mencampuri urusan negara dan mendapatkan keuntungan pribadi.

Choi, yang  menjadi pusat penyelidikan dugaan korupsi dan nepotisme, telah kembali ke Korsel pada Minggu (30/10/2016) setelah menetap lama di Jerman.

Ia telah meminta maafnya kepada publik negara itu dan ditahan sejak Senin (31/10/2016).
"Saya pantas mati karena melakukan kejahatan," kata Choi di depan wartawan saat itu.

Sehari sebelum Choi tiba, ribuan warga Korsel menggelar unjuk rasa besar-besaran untuk menyerukan agar Park mengundurkan diri dari jabatannya.

Demonstran menuduh Park telah mengkhianati rakyatnya dan tidak berhasil mengurus pemerintahan. Kelompok oposisi menyerukan penyelidikan menyeluruh atas kasus ini.

Terkait skandal ini, delapan ajudan Park termasuk Kepala Staf Kepresidenan dan tiga penasihat pentingnya telah mengundurkan diri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com